Rusia Belum Mampu Taklukan Mariupol, Resimen Azov Sampaikan Pemboman Terus Berlangsung di Azovstal Ukraina

28 April 2022, 18:03 WIB
Komandan Brigade Marinir ke 36, Sergei Volynsky (Volina), Wakil Komandan Resimen "Azov", Kapten Sviatoslav Palamar /Twitter @Polk_Azov Facebook Sergey Volna

PORTALKALTENG - Resimen Azov Ukraina mengatakan bahwa sepanjang malam Rusia melakukan sekitar 50 serangan udara dan menjatuhkan sejumlah besar bom fosfor di Mariupol.

Wakil Komandan Resimen Azov, Kapten Sviatoslav Palamar atau Kalyna meminta pihak berwenang untuk mengambil tindakan tegas untuk mencabut blokade kota atau mengevakuasi penduduk dan pejuang Ukraina dari Azovstal.

Hal ini disampaikan Kalyna melalui saluran telegran dan sejumlah media sosial seperti melalui account Twitter @Polk_Azov.

"Tadi malam hanya ada sejumlah besar bom fosfor: 50 serangan udara, rudal, artileri, dan segala sesuatu yang dapat digunakan orang barbar untuk melawan kemanusiaan."ucap Wakil Komandan Resimen Azov, Kapten Sviatoslav Palamar.

Baca Juga: Maskapai Pelita Air Mulai Jadwalkan Penerbangan per 28 April 2022, Jakarta - Bali Dipilih Menjadi Rute

Melalui video ini Kalina juga mengharapkan pimpinan militer maupun politik untuk mengambil tindakan tegas untuk mencabut blokade atau mengevakuasi semua orang.

"Saya menyerukan kepada pimpinan militer-politik untuk mengambil tindakan tegas untuk mencabut blokade atau mengevakuasi semua orang yang berharap dan percaya pada Tanah Air. Hari ini saya akan mengatakan bahwa bukan hanya Mariupol Ukraina, tetapi juga bahwa Ukraina adalah Mariupol," pungkas Palamar.

Memasuki hari ke 64 "operasi militer khusus" Rusia ke Ukraina kota Mariupol masih terkepung rapat dan evakuasi masih belum bisa dilakukan.

Pada 27 April 2022, Komandan Brigade Marinir ke 36 dari Angkatan Laut Angkatan Bersenjata Ukraina, Sergei Volynsky (Volina), dalam pesan video baru, meminta prosedur "ekstraksi" untuk para pembela Mariupol.

Baca Juga: dr Saddam Ismail Ungkap 5 Kebiasaan Ini Bikin Tulang Cepat Keropos, Bahkan di Usia Muda

"Selama 62 hari kami telah melakukan operasi tempur dalam pengepungan penuh, kami saat ini berada di pabrik Azovstal dan melakukan tugas bersama dengan unit Resimen Azov dan unit lain yang terkepung." ungkapnya pada video tersebut.

Ia menyampaikan Ada lebih dari 600 orang terluka dari berbagai kondisi dalam kelompok ini yang sangat membutuhkan bantuan medis.

"Bersama kami ada ratusan warga sipil, puluhan anak-anak, banyak orang cacat, orang tua. Situasinya sulit, ada masalah dengan air."ungkapnya.

Volynsky menegaskan kembali bahwa dia mengimbau para pemimpin dunia dan diplomat agar para pembela Mariupol didengar dan agar mereka menerapkan prosedur "ekstraksi", mengikuti contoh Operasi Dynamo (operasi Dunkirk, evakuasi Dunkirk) selama Perang Dunia II.

Baca Juga: QPR vs Sheffield United di EFL Championship : Prediksi Skor Akhir, Susunan Pemain dan Jadwal Tayang

"Hari ini pesan utama saya adalah: selamatkan garnisun "Mariupol". Terapkan prosedur "pencabutan" kepada kami. Ini bukan tahun 1940, ini tahun 2022. Orang-orang akan mati begitu saja di sini. Yang terluka akan mati, dan yang hidup akan mati dalam pertempuran, warga sipil sekarat di sini bersama kami di bunker, rumah pribadi dan gedung-gedung tinggi, di mana mereka hanya ditembak."jelasnya.

Ikuti terus perkembangan Invasi Rusia ke Ukraina hanya di portalkalteng.***

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: pravda.com.ua Twitter @Polk_Azov

Tags

Terkini

Terpopuler