PORTALKALTENG - Prajurit Brigade Marinir ke 36, bersama dengan unit lain dari Angkatan Bersenjata dan Garda Nasional, mengklaim berhasil melakukan operasi khusus bersama untuk mengevakuasi penjaga perbatasan dan polisi di pabrik Azovstal, Mariupol Ukraina.
Diklaim bahwa Marinir Mykolayiv dan prajurit Azov naik kendaraan lapis baja ke pelabuhan, di mana Layanan Penjaga Perbatasan Negara dan beberapa unit Kepolisian Nasional ditempatkan seperti yang dilansir pravda.ru Rabu 20 April 2022.
Para SBGS dan NPU ini dikabarkan telah kehabisan amunisi sehingga operasi khusus ini dilakukan dengan menembus blokade Rusia dan sekutunya.
Para prajurit diklaim menerobos ke para pejuang di Azovstal setelah diberikan perlindungan tembakan dan membawa sekitar 500 pejuang SBGS dan NPU ke wilayah Azovstal.
Dilaporkan bahwa selama pelaksanaan operasi khusus yang direncanakan pasukan Rusia dan sekutunya mengalami kerugian serius.
Sebelumnya Komandan Brigade Marinir ke 36 Angkatan Laut Ukraina Serhiy Volynsky (Volyn) meminta negara-negara asing untuk segera melakukan "ekstraksi" dari Mariupol.
Ia berharap para pemmpin dunia bisa membawa beberapa ratus personil militer yang terlukan dan warga sipil dari Azovstal ke tempat yang aman di wilayah Ukraina.
Sebelumnya ratusan marinir juga sukses menembus blokade Rusia yang mengklaim tak dapat ditembus, namun pada 12 April, beberapa Marinir berhasil menerobos dari pabrik Ilyich ke perwakilan Resimen Azov di pabrik Azovstal, walaupun beberapa akhirnya ditawan.
Baca Juga: Moscow Kembali Desak Pasukan di Mariupol Untuk Menyerah, Azov Sampaikan Bom Rusia Musnahkan Azovstal
Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu melaporkan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa Mariupol "dibebaskan" namun menambahkan bahwa ada "lebih dari dua ribu" pembela Ukraina masih tersisa di kota itu.
Menteri Pertahanan Rusia ini menyarankan kepada Putin bahwa pasukan Rusia harus menyerbu Azovstal.
Namun, Putin tampaknya tidak menyukai gagasan itu. Putin memutuskan bahwa, "tidak perlu pergi ke bangunan bawah tanah ini, lebih baik memblokir kawasan industri Azovstal, sehingga seekor lalat pun tidak dapat melarikan diri."
Mengacu pada klaim para pejuang Mariupol di Azovstal bahwa mereka tidak akan meyerah namun meminta agar para warga sipil yang tertahan di bungker ini.
Selain itu dengan semakin banyaknya pasukan Ukraina yang bergabung dengan kelompok ini semakin memperkuat pertahanan Azovstal.
Ikuti terus perkembangan invasi Rusia ke Ukraina hanya di portalkalteng.***