Presiden Ukraina Sampaikan Nama Negara yang Berpotensi Menjadi Negara Penjamin Perjanjian Damai Dengan Rusia

17 April 2022, 11:45 WIB
Zelensky sampaikan perkembangan draff perjanjian damai Rusia Ukraina /instagram @zelenskiy_official

PORTALKALTENG - Upaya untuk merealisasikan perjanjian damai antara Ukraina dengan Rusia terus dilakukan berbagai pihak.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan bahwa draff perjanjian damai dengan Federasi Rusia dapat terdiri dari dua dokumen terpisah.

Hal ini ia sampaikan dalam sebuah wawancara dengan media online Ukraina seperti yang dilansir pravda pada Sabtu 16 April 2022.

"Perjanjian damai dengan Rusia dapat terdiri dari dua dokumen terpisah. Salah satunya harus berurusan dengan jaminan keamanan untuk Ukraina, dan yang lainnya secara langsung dengan hubungannya dengan Federasi Rusia." ungkap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Juga: Mengulas Spesifikasi Kapal Perang Ringan Ukraina Kremenchuk Gyurza M yang Direbut Rusia di Mariupol

Zelensky berpikir jika perjanjian damai ini bisa terbagi menjadi dua dokumen terpisah yaitu jaminan keamanan dari pihak yang bersedia memberikan jaminan keamanan tersebut dan dokumen terpisah dengan Rusia.

Namun ia berpendapat sepertinya Moskow ingin memiliki satu perjanjian yang akan menyelesaikan semua masalah.

Namun, tidak semua orang memiliki pandangan sama dengan Rusia karena jaminan keamanan untuk Ukraina adalah satu masalah, dan kesepakatan dengan Federasi Rusia adalah masalah lain.

"Rusia ingin semuanya menjadi satu dokumen, tetapi orang-orang berkata, maaf, kami telah melihat apa yang terjadi di Bucha, keadaan berubah." ujarnya.

Baca Juga: Kapal Perang Moksva Milik Rusia Tenggelam, Berikut Ini Adalah Kerugian yang Ditimbulkannya

Zelenskyy mengumumkan bahwa Inggris, AS, Italia, dan Turki telah menunjukkan kesediaan untuk menjadi penjamin keamanan Ukraina, tetapi belum ada yang memberikan jawaban pasti.

Sebelumnya Zelenskyy menegaskan bahwa berbagai negara siap untuk menawarkan berbagai jaminan dan bantuan ke Ukraina, tetapi juga bahwa menyelesaikan semua masalah dengan Rusia dalam satu "paket" perjanjian tidak akan mungkin.

"Hari ini, mereka yang menunjukkan bahwa mereka siap - kami belum memiliki penandatangan, tetapi ada demonstrasi - adalah [Boris] Johnson, Inggris, Amerika Serikat, Italia, dan Turki. Saya pikir itu akan terpisah dari Uni Eropa." ungkap Presiden Ukraina ini.

"Saya telah berbicara secara terpisah dengan Ursula (Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen - "Evropeyska Pravda"), secara terpisah dengan Charles Michel (Presiden Dewan Eropa Charles Michel - "Evropeyska Pravda"), Prancis, dan Jerman." jelasnya.

Baca Juga: Ukraina Klaim Korban di Pihak Rusia Tembus 20 Ribu Jiwa di Hari ke 51 Operasi Militer Khusus, Mariupol Kritis

Direncanakan putaran pertama pembicaraan akan mencakup lima negara (Inggris, Amerika Serikat, Jerman, Prancis dan Polandia) dan kemudian negara lain akan bergabung.

"Sejauh ini saya belum menerima konfirmasi dari orang lain. Tapi ada pertanyaan sulit tentang apa yang kami inginkan dan apa yang mereka siap berikan kepada kami." ujar Zelensky.

Ia percaya bahwa Ukraina tidak akan memiliki masalah dengan senjata atau sanksi terhadap negara agresor, tetapi akan ada pertanyaan tentang komponen militer.

Ikuti terus perkembangan invasi Rusia ke Ukraina hanya di portalkalteng.***

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: pravda.com.ua

Tags

Terkini

Terpopuler