Rusia Soroti Rencana Ukraina Beli Senjata dari Jerman, Christine Lambrecht : Kyiv Beli Langsung ke Produsen

31 Maret 2022, 22:00 WIB
Rudal anti-udara Strela, salah satu andalan Ukraina menjaga wilayah udaranya //military-today.com

PORTALKALTENG -  Guna menambah kemampuan militernya, Ukraina berencana membeli berbagai peralatan tempur dari Jerman seperti kendaraan tempur (ranpur) lapis baja dan drone.

Dikabarkan Perusahaan pertahanan Jerman dapat menjual senjata tambahan ke Ukraina secara langsung tanpa melalui pemerintah Jerman.

Ukraina dilaporkan ingin membeli 2.650 peluncur granat anti-tank dan mortir, ranpur lapis baja dan bus serta 18 drone pengintai, seperti yang dilansir TASS Kamis 31 Maret 2022.

Perusahaan pertahanan Jerman dapat menjual senjata dan peralatan tambahan senilai 300 juta euro ke Ukraina, keputusan akan dibuat oleh Kementerian Pertahanan Jerman, Suddeutsche Zeitung.

Baca Juga: Saling Klaim Wilayah, Rusia Rebut Zolotaya Niva, Ukraina Klaim Bebaskan 5 Pemukiman dari Tentara Kremlin

Pemerintah Ukraina sendiri sejak beberapa minggu lalu sudah menyampaikan bahwa bantuan dan pembelian persenjataan adalah informasi rahasia.

Selain itu pemeritah Ukraina juga meminta media untuk tidak memberitakan informasi seputar bantua  persenjataan, dan informasi resmi hanya akan dikeluarkan secara satu pintu dari pemerintah.

Sedangkan persenjataan yang dimaksud oleh media Rusia ini diklaim Jerman tidak ada dalam anggaran Bundeswehr.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht menyatakan bahwa Berlin tidak memiliki kemampuan untuk melakukan itu.

Baca Juga: 36 Hari Operasi Militer Khusus Rusia ke Ukraina, Korban Terus Menanjak Naik, Belum ada Gencatan Senjata

Diyakini bahwa otoritas Kyiv membuat pesanan ini langsung kepada perusahaan pertahanan Jerman.

Ukraina dilaporkan ingin membeli 2.650 peluncur granat dan mortir anti-tank, ranpur lapis baja dan bus, 18 drone pengintai, 3.000 kacamata night vision, dan ribuan rompi lapis baja - total sekitar 200 posisi, kata laporan tersebut.

Menilik ke belakang, Pemerintah Jerman menyetujui pengiriman senjata ke Ukraina untuk pertama kalinya pada 26 Februari 2022.

Berlin membuat keputusan untuk mengirim 1.000 senjata anti-tank dan 500 rudal Stinger ke Kyiv.

Baca Juga: Ukrainian Farmers Brigade Menjadi Meme yang Cukup Sering Muncul Ditengah Invasi Rusia ke Ukraina

Selain itu Jerman dilaporkan memberi wewenang atau memperbolehka Belanda dan Estonia untuk mengirimkan senjata lama buatan Jerman ke Ukraina.

Pada 3 Maret, kantor berita DPA melaporkan bahwa pihak berwenang Jerman berencana untuk mengirim 2.700 rudal anti-udara Strela era Soviet ke Ukraina.

Sejauh ini perubahan taktik penerbangan udara Rusia belum 100 persen berhasil, terbaru Ukraina mengkalim tembak jatuh 4 pesawat Rusia.

Kalim ini menunjukan bahwa superioritas udara belum sepenuhnya dikuasai oleh Rusia, namun Kremlin juga terus mengupdate kehancuran sistem pertahanan udara Ukraina.

Baca Juga: Angkatan Udara Rusia Klaim Tembak Jatuh Jet Tempur Su 24 Ukraina, Angkatan Udara Ukraina Masih Eksis?

Ikuti terus perkembangan invasi Rusia ke Ukraina hanya di Portalkalteng.***

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: TASS Rusian News Agency

Tags

Terkini

Terpopuler