Bantu Ukraina Tanpa Mengirimkan Pesawat dan Tank, Oleksiy Danilov : Buka Front Perang akan Bantu Ukraina

27 Maret 2022, 15:54 WIB
Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Oleksiy Danilov /pravda.com.ua

PORTALKALTENG - Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov percaya bahwa pembukaan front perang tambahan di wilayah Rusia akan sangat membantu Ukraina.

Salah satu front pertempuran yang berpotensi terbuka adalah wilayah Nagorno-Karabakh yang disebut Danilov mulai terjadi pertempuran aktif.

"Setelah Nagorno-Karabakh mendeklarasikan darurat militer di wilayahnya hari ini, saya dapat menyatakan bahwa memang ada pertempuran aktif yang terjadi. Drone Bayraktar tidak lagi membuat hidup tentara Rusia sengsara hanya di wilayah kita, tetapi juga mulai bekerja di Nagorno-Karabakh." jelas Oleksiy Danilov.

Menghadapi pergolakan di Nagorno-Karabakh, Armenia pun mulai meminta bantuan militer dari Rusia tanpa mengetahui bahwa tentara Rusia sudah dipindah ke front peperangan di Ukraina.

Baca Juga: Volodymyr Zelensky : Rusia Pemasok Terbesar Tank dan Persenjataan Bagi Ukraina Untuk Melindungi Eropa

"Armenia saat ini mendekati Rusia dengan permintaan bantuan militer. Namun, mereka (Rusia) sebenarnya telah memindahkan pasukan mereka dari sana untuk mengirim mereka ke negara kami minggu lalu." ungkap Danilov.

Ia menilai bahwa bila Rusia menjanjikan bantuan kepada Armenia kemungkinan kecil hal tersebut akan dipenuhi Rusia yang sudah memindahkan pasukannya.

"Kami mengamati konvoi-konvoi ini saat mereka bergerak dan kita harus memahami bahwa bantuan yang dijanjikan Federasi Rusia kepada Armenia dan Nagorno-Karabakh tidak mungkin muncul." ujarnya lagi.

Sehingga besar kemungkinan pergolakan di Nagorno-Karabakh yang diakuisisi oleh Rusia pada 1813, dan pada 1923 pemerintah Soviet menetapkannya sebagai daerah kantong minoritas di Azerbaijan.

Baca Juga: Kerugian Angkatan Udara Rusia Berkurang, Militer Ukraina Perbaharui Kerugian di pihak Moscow

Pada tanggal 25 Maret Azerbaijan mulai menyerang Nagorno-Karabakh, yang menurut negara Jerevan melampaui garis yang disepakati.

Stabilitas kawasan ini harus dijamin oleh "penjaga perdamaian" dari Angkatan Bersenjata Rusia, tetapi mereka tidak dapat mencegah eskalasi.

Armenia sendiri ingin menyelidiki tindakan "penjaga perdamaian" Rusia dan juga meminta Rusia untuk menambah jumlah pasukan di wilayah tersebut.

Front peperangan kedua yang diharapkan dapat dibuka adalah di wilayah pulau Kuril, sengketa antara Rusia dan Jepang.

Baca Juga: Ukraina Tunding Pasukan Penjaga Perdamaian Rusia Memasangi Ranjau di Rumah Sakit Trostianets, Sumy Oblast

"Selain itu saya ingin menunjukkan fakta bahwa, hari ini, setelah pernyataan oleh Jepang bahwa empat pulau di punggungan Kuril milik Jepang, Federasi Rusia memulai latihan militer di daerah tersebut, tetapi jumlah pasukan Rusia yang saat ini membela sektor itu agak terbatas, karena saat ini sebagian besar dikirim ke sini." jelas Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina.

Saat ini sulit untuk mengatakan bagaimana situasi ini akan berkembang. Namun, jika front perang tambahan mulai muncul untuk Federasi Rusia, dimungkinkan karena tindakannya di masa lalu, itu akan sangat, sangat membantu kami."ungkap Danilov.

Pada tanggal 7 Maret Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengingatkan Rusia bahwa empat pulau selatan di kepulauan Kuril aslinya adalah Jepang.

Menyusul pengumuman tersebut, pada 21 Maret Rusia secara sepihak mengumumkan penghentian perundingan damai mengenai status kepulauan Kuril dengan Jepang.

Baca Juga: Ukraina Bantah Rusia Kehabisan Personil, Rudal dan Bahan Bakar, Oleksandr Hruzevych : Serangan Masih Gencar

Kemudian Segera setelah itu, Rusia memulai latihan militer di pulau-pulau tersebut.

"Situasi dengan Transnistria (wilayah Moldova yang memisahkan diri yang didukung Rusia), Georgia, dan semua lainnya menjadi bagian dari urusan sehari-hari." ujar Danilov.

"Selain itu, Polandia masih bisa secara resmi membuat klaim di wilayah Kaliningrad. Itu akan sangat membantu kami, karena itu akan memberi mereka (tentara Rusia) sesuatu untuk dilakukan selain menghancurkan kota dan desa kami, membunuh wanita dan anak-anak kami'' tambah sekretaris NSDC.

Pada tanggal 26 Maret Waldemar Skrzypczak, jenderal Polandia dan mantan komandan Angkatan Darat Polandia, menyatakan bahwa wilayah Kaliningrad saat ini berada di bawah pendudukan Rusia dan bahwa Polandia mungkin "mengklaim wilayah itu."

Baca Juga: Rusia Klaim Sebagian Besar Netizen Indonesia Mendukung Operasi Militer Khusus di Ukraina

Jika sejumlah front peperangan baru ini dibuka maka posisi Rusia akan semakin terjepit dari berbagai sisi yang ingin bebas dari pengaruh Kremlin.***

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: pravda.com.ua

Tags

Terkini

Terpopuler