Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Menyampaikan Bahwa Dirinya dan Istri Telah di Tes dan Positif Covid 19

6 Februari 2022, 15:49 WIB
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan dirinya bersama istrinya terpapar oleh Covid-19 varian Omicron. /REUTERS/Presidential Press Office/Handout

PORTALKALTENG - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah dites dan positif COVID-19, ia menyampaikannya lewat tweetnya pada hari Sabtu 5 Februari 2022.

Erdogan mengirim pesan itu setelah muncul melalui tautan video pada upacara pembukaan terowongan dari Istanbul, setelah membatalkan penampilannya secara langsung.

Presiden tidak menunjukkan tanda-tanda sakit dalam penampilannya di televisi sedangkan istri Erdogan, Emine, men-tweet bahwa mereka berharap untuk melewati penyakit mereka bersama sesegera mungkin.

“Hari ini saya dan istri saya dinyatakan positif COVID-19 dengan gejala ringan. Untungnya, kami mengalami sedikit gejala yang kami pelajari adalah varian Omicron, ”tulisnya, dikutip portalkalteng dari APNews Minggu 6 Februari 2022.

Baca Juga: BNPB Luruskan Beredarnya Video Erupsi Anak Krakatau tahun 2018 di Media Sosial Pasca Erupsi Beberapa Hari Lalu

“Kami sedang bertugas. Kami akan terus bekerja di rumah. Kami mengharapkan doa-doa Anda.” tulis Presiden 67 tahun ini.

Kesehatan presiden adalah topik yang sensitif di Turki dan investigasi diluncurkan terhadap pengguna media sosial pada bulan November untuk tweet "manipulatif" di tengah spekulasi tentang kesehatannya.

Erdogan, mantan pemain sepak bola semi-profesional, menjalani operasi pada usus bagian bawahnya pada tahun 2011.

Dia sering membantah laporan bahwa dia menderita kanker dan memiliki jadwal yang padat, sering memberikan beberapa pidato dalam sehari.

Baca Juga: Viral Gaji Wasit : Klarifikasi Ramainya Postingan Tentang Gaji Wasit yang Mengatasnamakan Transfermarkt

Turki telah melihat rekor tingkat kasus COVID-19 dalam beberapa hari terakhir, dengan 111.157 kasus dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan pada hari Jumat.

Pada akhir Desember, kasus harian mencapai sekitar 20.000 tetapi telah meningkat karena varian Omicron yang sangat menular.

Negara ini juga melihat jumlah kematian akibat COVID-19 yang tinggi, dengan 248 kematian dilaporkan pada hari Jumat, tingkat yang tidak terlihat sejak Oktober.***

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: AP News

Tags

Terkini

Terpopuler