Kapal Perang Jerman Masuki Laut China Selatan, untuk Pertama kalinya Setelah 20 Tahun Silam

16 Desember 2021, 14:12 WIB

PORTALKALTENG - Kapal perang Jerman muncul di perairan laut China Selatan pada Rabu 15 Desember 2021. Peristiwa tersebut bisa saja menjadi  konflik disekitar wilayah laut Indonesia

Kapal Jerman muncul setelah 20 tahun tidak menunjukan keberpihakan, sebelumnya terpantau beberapa negara mulai mengirim armadanya ke daerah Laut China Selatan beberapa waktu terakhir.

Kapal perang Jerman itu berjenis Fregat Bayern. Ini adalah kapal perang Jerman pertama yang melintasi Laut Cina Selatan sejak 2002, perairan yang dilalui 40 persen kapal-kapal dagang Eropa.

Para pejabat di Jerman menyebut, angkatan laut Jerman akan tetap berpegang pada rute perdagangan umum.

Baca Juga: KKP Tangkap Satu Kapal Ikan Berbendera Malaysia dan 6 Kapal Indonesia yang Diduga Lakukan Ilegal Fishing

Kapal angkatan laut Jerman telah memulai transit di Laut China Selatan dalam perjalanannya ke Singapura. Dilansiir PortalKalteng.com dari Pikiram-Rakyat.com pada Kamis, 16 Desember 2021, dengan judul artikel 20 Tahun Tak Tunjukkan Keberpihakan, Kapal Perang Jerman Masuki Laut China Selatan

Kapal Fregat Bayern pertama kali melintasi Laut China Selatan sejak tahun 2002 lalu.

Peristiwa ini menjadi catatan sejarah karena untuk pertama kalinya Jerman melakukan hal tersebut setelah 20 tahun.

Manuver ini diduga menunjukkan keberpihakan berlin untuk bergabung dengan negara-negara Barat lainnya dalam memperluas kehadiran militer di kawasan sengketa tersebut.

Ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran banyak negara terhadap ambisi teritorial yang dilakukan oleh China.

China diketahui berusaha mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan sebagai zona ekslusif milik mereka.

Baca Juga: Cek Shio Mu Sekarang, Inilah Shio yang Terlahir Memiliki Garis Tangan Konglomerat dan Kaya Raya

Meskipun sudah ada keputusan pengadilan international bahwa Beijing sebenarnya tidak memiliki dasar hukum untuk membuat klaim ini.

Meskipun begitu, mereka diketahui membangun pos-pos militer di pulau-pulau buatan yang mereka siapkan.

Menanggapi hal tersebut, perlawanan pun terus muncul. Angkatan Laut Amerika Serikat misalnya secara teratur melakukan operasi bernama 'Kebebasan Navigasi'.

Baca Juga: Rizky Nazar Terancam 4 Tahun Penjara Setelah Terbukti Menggunakan Narkoba Jenis Ganja

Mereka terus mengirimkan armada perangnya untuk melintasi jalur yang jadi sengketa tersebut.

Tak hanya itu saja, Amerika juga terus menggalang kekuatan untuk melawan kebijakan pemerintah China yang dianggap terlalu semena-mena di Laut China Selatan.***(Alza Ahdira/PikiranRakyat.com)

Editor: Hendrikus Sismanto Jueldis Imban

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler