5 Warganya Diculik di Kongo Timur, Kedutaan Himbau warga China untuk Meninggalkan di Sekitar Kivu Selatan

22 November 2021, 12:14 WIB
Ilustrasi penculikan /Pixabay/

PORTALKALTENG - Pemerintah China mengatakan lima warganya telah diculik dari proyek pertambangan di Kongo timur.

Kedutaan Besar China di Kinshasa memposting di layanan pesan online WeChat bahwa kelima orang itu diculik Minggu pagi dari lokasi di provinsi Kivu Selatan yang berbatasan dengan Rwanda, Burundi dan Tanzania.

Ia meminta semua warga China untuk meninggalkan Kivu Selatan dan provinsi tetangga Kivu Utara dan Ituri, mengatakan situasi keamanan di daerah itu "sangat kompleks dan suram".

Bahwa hanya sedikit kemungkinan untuk memberikan bantuan jika terjadi serangan atau  penculikan.

Baca Juga: Amankan Zona Penyangga Udara, Korea Selatan Kirimkan Jet Tempur Hadang Rombongan Pesawat Cina dan Rusia

Tidak ada rincian yang diberikan tentang mereka yang diculik, untuk siapa mereka bekerja atau siapa yang dicurigai membawa mereka.

“Semua warga negara China dan bisnis yang ditanamkan China di Kongo harus memperhatikan kondisi lokal, meningkatkan kesadaran keselamatan dan kesiapsiagaan darurat mereka, dan menghindari perjalanan luar yang tidak perlu,” kata kedutaan.

Pada hari Sabtu, seorang penjaga taman konservasi Kongo tewas ketika 100 pria bersenjata berat, yang diduga mantan anggota kelompok pemberontak M23, menyerang sebuah pos patroli di dekat desa Bukima di Kivu Utara.

Baca Juga: Selebgram Perempuan dalam Video Syur yang Gegerkan Warga Garut Laporkan Mantan Pacarnya

Beberapa kelompok bersenjata termasuk Pasukan Demokratik untuk Pembebasan Rwanda, yang dikenal dengan akronim Prancis FDLR, Mai-Mai dan M23 secara teratur bersaing untuk menguasai sumber daya alam Kongo timur.

Terlepas dari bahaya tersebut, sejumlah bisnis China untuk mencari mineral langka dan sumber daya alam lainnya telah pindah ke Kongo dan negara-negara Afrika lainnya yang tidak stabil

Pekerja China juga menjadi sasaran penculikan dan serangan di Pakistan dan negara-negara lain yang memiliki pemberontakan aktif diwilayahnya.***

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: AP News

Tags

Terkini

Terpopuler