Penuh Drama dan Darah: 7 Film tentang Balas Dendam Terbaik yang Wajib Ditonton (Part 2)

- 23 September 2022, 12:35 WIB
Joaquin Phoenix as Joker.
Joaquin Phoenix as Joker. /https://www.vox.com/

Film ini ditulis dan disutradarai oleh Tarantino dengan dibintangi oleh para aktor kelas atas Hollywood seperti Brad Pitt, Christoph Waltz, dan Diane Kruger. Tarantino adalah penggemar berat dari banyak film “spaghetti western”, jadi masuk akal jika ia mampu membuat berbagai kisah balas dendam yang luar biasa dan menyentuh hati, mengobrak-abrik emosi penonton sampai akhir film.

Baca juga: 10 Film Orisinal Netflix Terbaik Tahun 2022 (Part 1)

Leonardo DiCaprio as Hugh Glass in The Revenant.
Leonardo DiCaprio as Hugh Glass in The Revenant. https://www.looper.com/

3. Oldboy

Film keluaran tahun 2003 karya Park Chan-wook berjudul Oldboy ini adalah thriller kriminal klasik dan harus ditonton oleh semua pecinta film. Film ini dibintangi oleh Choi Min-sik sebagai Oh Dae-su, seorang pria yang menghabiskan 15 tahun di penjara dalam sel yang terlihat seperti kamar hotel, tanpa tahu siapa yang berada di balik penculikan.

Tepat sebelum melarikan diri, Dae-su secara aneh dibebaskan. Ia pun segera memulai misi untuk menemukan orang yang bertanggung jawab atas semuanya. Dalam perjalanan, ia bertemu dengan seorang wanita muda bernama Mi-do. Merasa satu visi, keduanya pun saling bantu untuk menyelesaikan misi.

Dalam Oldboy, pembalasan dendam datang dari dua belah pihak, menjadikan film ini cukup rumit dan kacau. Semakin lama menonton film ini, kita dibawa semakin jauh untuk mengeksplorasi psikologi karakternya melalui berbagai adegan yang penuh kekerasan dan konflik. Seperti kebanyakan film dalam daftar ini, Oldboy berfokus pada gaya balas dendam yang kejam dan penuh darah.

2. Joker

Si badut Arthur Fleck yang dijuluki "Joker" karya Todd Phillips ingin membalas dendam orang-orang yang telah menyakitinya. Arthur sesungguhnya hanya ingin menjadi seperti Murray Franklin, sosok pria munafik yang digemari masyarakat. Ia adalah seorang pelawak. Bagaimanapun, impian Arthur sangat sulit dicapai. Ia tak bisa melakukan percakapan normal, apalagi menarik perhatian orang banyak.

Maka pada klimaksnya, Arthur menjadi seorang pembalas dendam. Film ini memberikan asal-usul yang realistis pada penjahat komik klasik yang gemar melakukan kekerasan. Tawa maniak Joker, misalnya, dijelaskan sebagai pengaruh Pseudobulbar atau PBA, suatu kondisi yang disebabkan oleh trauma otak. 

Halaman:

Editor: Reni Nurari

Sumber: Collider


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x