Network
Seperti judulnya, Revenge menampilkan seorang protagonis yang tujuannya sangat sederhana, yaitu membalas dendam. Ditulis dan disutradarai oleh Coralie Fargeat, film thriller Prancis keluaran tahun 2017 ini mengisahkan tentang seorang wanita muda bernama Jen yang diperankan oleh Matilda Lutz.
Setelah menikah, ia dan suaminya, Richard, memutuskan untuk berlibur ke rumah Richard yang terletak di tengah padang pasir. Kebahagiaan mereka segera sirna setelah diganggu oleh dua orang teman Richard yang datang dengan salah satunya memperkosa Jen. Singkat cerita, Richard lebih memilih untuk memihak temannya dan dengan tega mendorong Jen dari tebing, membiarkannya mati di sana. Bagaimanapun, Jen berhasil selamat dan ia pun membuat rencana untuk menghabisi suami dan dua temannya.
Baca juga: 10 Film Orisinal Netflix Terbaik Tahun 2022 (Part 2)
5. Promising Young Woman
Salah satu film terbaru dalam daftar ini adalah film pemenang Oscar yang disutradarai oleh Emerald Fennell. Carey Mulligan berperan sebagai seorang jebolan sekolah kedokteran bernama Cassie Thomas yang berusaha membalas dendam orang-orang yang terlibat dalam pemerkosaan sahabatnya, Nina Fisher, hingga menyebabkan Nina depresi dan bunuh diri.
Promising Young Woman memiliki pemahaman yang dalam tentang budaya pemerkosaan. Orang-orang yang berdiam diri atau membiarkan pemerkosaan tetap terjadi sama bersalahnya dengan si pelaku pemerkosaan. Dalam film ini, Fennell sengaja memilih aktor yang tampak seperti orang baik untuk lebih menekankan bahwa siapa pun bisa menjadi predator seksual.
Meski film ini dapat ditonton murni sebagai thriller-komedi yang menghibur, ada banyak hal tersirat yang membuat Promising Young Woman menjadi salah satu film balas dendam terbaik dekade ini.
4. Inglourious Basterds
Quentin Tarantino sepertinya memang tak pernah gagal mengeksekusi film balas dendam. Inglourious Basterds adalah film drama Perang Dunia II karya sutradara ikonik ini. Filmnya berkisah tentang sekelompok tentara Yahudi AS dan rencana mereka untuk membunuh para pemimpin Nazi, sementara seorang pemilik teater memiliki ide balas dendamnya sendiri terhadap para pemimpin perang.
