PORTAL KALTENG - Film Satria Dewa : Gatot Kaca garapan Hanung Bramantyo sudah mulai rilis perdananya sejak 9 Juni 2022.
Meski banyak film hasil garapan Hanung, namun film Satria Dewa : Gatot Kaca merupakan film action super hero pertama yang ia sutradarai.
Dalam sebuah video wawancara yang diunggah oleh kanal YouTube HAHAHA TV, Hanung akui tak hanya kesulitan menggarap CGI dalam film Satria Dewa : Gatot Kaca.
Baca Juga: Ladies! 7 Gerakan Senam Ini Dapat Menghilangkan Lipatan Dagu Di Wajah
Hanung juga beberkan, dalam mengemas mitologi yang terkandung dalam film Gatot Kaca sendiri menjadi sebuah tantangan besar dalam proyek penggarapan film super hero tersebut.
Lantaran membuat cerita dengan memakai konsep sejarah menjadi sebuah tugas penting agar relevan dengan era sekarang.
Tujuannya agar mudah diterima dan mudah dipahami oleh masyarakat yang akan menyaksikan film Satria Dewa : Gatot Kaca.
Seperti contoh kecil dalam mengemas icon Gatot Kaca yang terkenal memiliki kumisnya, Harung benar-benar matang dalam memikirkan hal tersebut agar relevan dan terlihat modern dengan era saat ini.
Baca Juga: Fakta Sosok Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril Dalam Keluarga, Fakta Nomor 6 Paling Mengejutkan!
"Saat orang melihat Gatot Kaca, langsung tahu bukan tidak tahu tapi langsung oh wayang barata, pasti wayang barata yang joget-joget itu, dan icon kumis jaman sekarang orang ganteng tidak berkumis," papar Hanung Bramantyo dengan menunjuk Rizky Nazar sebagai orang ganteng saat ini yang tidak berkumis.
Dengan menariknya, Hanung mengemas kumis yang menjadi icon Gatot Kaca diterapkan pada topeng yang menjadi aksesoris super hero dalam film tersebut.
Ernest Prakasa yang memandu wawancara dengan Hanung dan dua pemain film Satria Dewa: Gatot Kaca, Rozky Nazar dan Fedi Nuril tersebut memberi pujian terkait topeng kumis Gatot Kaca.
"Tapi keputusan kreatif menginkor kumis ke topeng itu menurutku cerdik sih, menarik gitu idenya. Tetep ngeblend tapi tetep keren gitu," sanjung Ernest pada Hanung.
Baca Juga: Madura United vs Borneo FC Berikut Jadwal dan Jam Tayang Pada Liga Piala Presiden 2022
Hal itu yang menjadikan film tersebut tidak menghilangkan ciri khas dari icon karakter aslinya.
Namun demikian membutuhkan pertimbangan yang serius dalam memutuskan hal tersebut, bukan hanya keren dan gaya tapi mengintrodus brand Gatot Kaca dengan kemasan yang apik.
Dan ico pada Gatot Kaca tidak hanya di kumis, melainkan juga terdapat bintang yang ada di dada dan sayap di punggung Gatot Kaca.
Baca Juga: Tangis Nabila Ishma Pecah Saat Berada Di Samping Peti Jenazah Eril, Warganet : Nyesek Banget Rasanya
Semua dikemas sedemikian rupa agar tidak menyerupai icon karakter dalam film super hero dunia.
Ernest menanyakan terkait membuat film fantasi akan mengalami kesulitan dalam menggarap CGI, namun Hanung menjelaskan bahwa fantasi tak melulu CGI.
Baca Juga: 5 Fakta Dari Pernikahan Deddy Corbuzier Dan Sabrina Chairunnisa, Salah Satunya Hal Yang Mengejutkan
"Kesalahannya disitu, jadi fantasi itu tidak melulu tentang CGI tapi sebuah konsep, ideologinya gitu yang akhirnya dimanifestasikan ke banyak hal, set, akting, akting fantasi dan drama beda, nah itu kita juga harus tahu," Hanung Bramantyo menjelaskan.
Sebab, CGI akan mendukung ekspresi dari pemain dalam berperan. Jika sang sutradara tidak terbiasa dengan realis maka akan terkesan lebai dan tidak sesuai dengan karakater aslinya.***