AS dan NATO Harus Stop Kirim Senjata dan Tentara Bayaran ke Ukraina, Rusia Perbolehkan Sukarelawan dari Syria

- 19 Maret 2022, 14:51 WIB
Kondisi terkini Ukraina Pasca Invansi Rusia.
Kondisi terkini Ukraina Pasca Invansi Rusia. /Reuters/Alexander Ermochenko/

PORTALKALTENG - Ketua majelis rendah Rusia, Vyacheslav Volodin, mengatakan Amerika Serikat dan negara-negara anggota NATO harus berhenti mengirimkan senjata dan mengirim tentara bayaran ke Ukraina.

Namun disaat yang sama Kremlin memperbolehkan "sukarelawan" dari Timur Tengah yang ingin membantu Rusia untuk masuk ke Ukraina.

"Amerika Serikat dan negara-negara NATO harus berhenti memasok senjata dan mengirim tentara bayaran ke Ukraina," tulis Volodin di saluran Telegramnya, seperti dilansir sputniknews Sabtu 19 Maret 2022.

Menurut anggota parlemen Rusia, tentara bayaran yang masuk memperkuat batalyon nasionalis Ukraina "direkrut dari wilayah negara-negara Aliansi Atlantik Utara dengan persetujuan pimpinan mereka."tulisnya.

Baca Juga: Senjata Berpresisi Tinggi Rusia Hanya Serang Target Militer, atau Bangunan yang Dirubah Menjadi Objek Militer?

Volodin juga mencatat bahwa nasionalis Ukraina setiap hari "menggunakan penduduk sipil sebagai tameng manusia", dan disaat yang sama Kyiv sukses keluarkan pengungsi dari medan perang Mariupol.

Pembicara Duma ini menekankan bahwa Presiden AS Joe Biden dan sekutu NATO-nya, yang telah menyerukan perdamaian, "pertama-tama harus mulai dari diri mereka sendiri".

Menurut Volodin, adalah kesalahan mereka bahwa kemungkinan penyelesaian situasi di Ukraina, demiliterisasi dan denazifikasinya berkurang.

"Semua yang terjadi hari ini di Ukraina - kematian warga sipil, arus pengungsi - adalah tanggung jawab langsung Washington dan Brussel", katanya.

Baca Juga: China Posisikan Diri Independent Terhadap Krisis Ukraina, Amerika Serikat dan Uni Eropa Terus Sudutkan Rusia

Hal ini disampaikan Volodin saat 6 negara menuduh Rusia melakukan kejahatan perang di Ukraina, sebaliknya Kremlin menuduh balik Kyiv lakukan kejahatan perang selama 8 tahun di Donbass.

Seperti disampaikan berulang-ulang oleh media Rusia bahwa operasi militer khusus yang dilakukan untuk mendemiliterisasi dan denazifikasi Ukraina.

Untuk itu serangan dilakukan ke seluruh fasilitas militer Ukraina dengan persenjataan berpresisi tinggi yang hanya menargetkan objek militer saja, bukan penduduk sipil.

Sedangkan bila serangan menghantam bangunan sipil maka bangunan tersebut sudah beralih fungsi menjadi objek militer atau dibom oleh nasionalis ukraina untuk menuduh Rusia.

rusBaca Juga: Perang Rusia Ukraina : Kyiv Keluarkan Update Terbaru, Kremlim Masih dengan Datanya pada Kamis 17 Maret 2022

Sebagai contoh rumah sakit bersalin (klaim Rusia bangunan diambil alih nasionalis) dan gedung teather (nasionalis membom sendiri dan menuduh angkatan udara Rusia) di Mariupol.***

 

 

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: sputniknews ukrinform


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah