PORTAL KALTENG – Dalam sebuah wawancara yang dipandu oleh Habib Husein Ja’far bersama vokalis dari band asal Yogyakarta, Letto. Noe memaparkan makna sesungguhnya dari lirik lagu yang ia tulis sendiri.
Terkait makna dari lirik lagu yang berjudul ‘Sebelum Cahaya’, Noe yang dikenal juga sebagai anak dari Cak Nun itu menyampaikan bahwa lagu ‘Sebelum Cahaya’ tercipta karena terinspirasi dari konsep cara tuturnya kitab suci Al – Qur’an.
Baca Juga: Bali United vs Bhayangkara FC di Piala Presiden : Prediksi Skor, Head To Head dan Susunan Pemain
Menurut Noe, konsep cara bertuturnya Al – Qur’an seolah memberi ruang kepada pembacanya untuk bisa menghasilkan makna yang berbeda tergantung sampai mana perjalanan sang pembaca kitab suci itu.
“Seperti pengalaman saya yang membaca satu ayat yang berbeda dalam tiga bulan, dia punya makna yang nambah yang berbeda terus, sehingga satu buku saja bisa berlaku seumur hidup, karena ada faktor sayanya selain bukunya,” tutur vokalis Letto yang memiliki nama asli Sabrang itu.
Demikian merupakan konsep yang sangat bagus untuk diterapkan pada saat ia menulis sebuah karya lagu yang berjudul ‘Sebelum Cahaya’ itu.
Baca Juga: Prediksi Bali United vs Bhayangkara FC, Piala Presiden 16 Juni 2022
“Jadi saya ingin menulisnya seperti konsep Al-Qur’an itu, jadi nulisnya, liriknya itu koma, ‘itukan dibaca siapapun dengan backgroundnya akan mempunyai makna yang berbeda’,”.
Maksud tujuan Noe menulis lirik ‘Sebelum Cahaya’ adalah ingin mentrigger makna apa yang bisa kamu tangkap dari lirik lagu itu.
“Makna atau arti yang lebih bermakna buatmu itu lebih valid dan lebih utama dari pada yang dimaksudkan dari saya yang nulis, begitu konsepnya,”. Jelas Noe kepad Habib Ja’far dalam video yang diunggah oleh kanal YouTube Cahaya Untuk Indonesia.
Baca Juga: Piala Presiden : Prediksi Persija Jakarta vs Barito Putra dan Head To Head Pertandingan
Dan makna general dari lirik lagu ‘Sebelum Cahaya’ sendiri bercerita tentang konsep gelap dan cahaya, yang mana berarti manusia bisa melihat dan tidak tahu apapun.
Cahaya dan gelap bisa diterjemahkan pada cahaya sesungguhnya, waktu, masa depan yang selalu gelap atau masa belakang yang selalu terang meski pemaknaannya arus digali kembali.
“Di situ aku pengen mengatakan, kamu dalam hidup pasti pernah mengalami gelap yang luar biasa sebanyak mungkin, dan terkadang kamu tidak sadar gelapmu sendiri. Tapi setiap gelap yang kamu alami, Tuhan tidak pernah berhenti menemani,”. Ungkap Noe.
Baca Juga: Prediksi Dewa United vs PSIS Semarang, Piala Presiden 17 Juni 2022
Seperti pada lirik yang kalimatnya “embun pagi bersahaja, angin yang berhembus mesra” Tuhan bisa hadir melewati apapun, melalui ciptaan-Nya, insprasi dan apapun, cahaya maupun gelap di sana Tuhan selalu ada.
Hal itu serupa dengan Nabi Muhammad yang sempat diberhentikan dalam penerimaan wahyu, pada saat itu Tuhan memberi ketenangan pada Rasul, bahwa Allah tidak meninggalkan Rasul dan masih selalu bersama Rasulullah.
Dari sekian banyak konsepsi tersebut yang menjadikan Noe inspirasikan dalam lirik lagunya yang berjudul ‘Sebelum Cahaya’ itu.***