Kapan Maulid Nabi Muhammad SAW dilaksanakan ? Lengkap Dengan Sejarah Pelaksanaannya

- 7 Oktober 2022, 20:02 WIB
Kapan  Maulid Nabi 2022 diperingati, lengkap dengan sejarah peringatannya
Kapan Maulid Nabi 2022 diperingati, lengkap dengan sejarah peringatannya /Unsplash/Abdullah Oguk/

PORTAL KALTENG - Kapan Maulid Nabi Muhammad SAW dilaksanakan kini menjadi pertanyaaan yang banyak dicari netizen.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini akan dilaksanakan pada, Sabtu 8 Oktober 2022 yang bertepatan pada 12 Rabiul Awal 1444 H.

Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu momentum yang paling bersejarah dan penuh makna bagi umat Islam diseluruh dunia.

Baca Juga: Lirik Syair Maulid Nabi 2022 Latin, Nurul Musthofa: Nurul Musthofa Mala Al-Akwaan

Maulid Nabi Muhammad SAW adalah peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang merupakan nabi akhirul zaman.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ditanah air biasanya dilakukan dengan pembacaan syair Maulid yang diiringi dengan tabuhan rebana.

Dalam peringatan ini biasanya Umat Islam tanah air bersama-sama memperingatinya dengan berkumpul di Masjid atau Mushola untuk melaksanakan pembacaan syair Maulid.

Baca Juga: Lirik Syair Maulid Nabi 2022 Latin, Ya Abaz Zahro: Ahmad Ya Habibi Ahmad Ya Habibi Ahmad Ya Habibi Ya Habibi

Sejarah Maulid Nabi

Menurut keterangan dari al-Maqrizy dalam kitabnya yang berjudul al Khathat, perayaan Maulid dimulai ketika zaman Daulah Fatimiyah syiah di Mesir.

Mereka membuat banyak acara perayaan Maulid, seperti Maulid Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Maulid 'Ali bin Abi Thalib, maulid Fatimah binti 'Ali, hingga maulid Hasan bin 'Ali dan Husain bin 'Ali.

Bani Fatimiyah ini berkuasa sekitar abad 4 H. Hal inilah yang menyebabkan kalangan Ulama seperti Tajuddin al Fakihani dan as Sakhawi, murid Imam Nawawi, berfatwa bahwa perayaan Maulid adalah bid'ah tercela.

Baca Juga: Lirik Syair Maulid Nabi 2022 Latin, Shalawat Badar: Sholatullah Salamullahi ‘Alaa Thoha Rosulillah

Sedangkan menurut sumber lain Maulid dikembangkan oleh Abul al-Abbas al-Azafi

Para ahli sejarah, seperti Ibn Khallikan, Sibth Ibn Al-Jauzi, Ibn Kathir, Al-Hafizh Al-Sakhawi, Al-Hafizh Al-Suyuthi dan lainnya telah sepakat menyatakan bahwa orang yang pertama kali mengadakan peringatan maulid adalah Sultan Al-Muzhaffar. Namun juga terdapat pihak lain yang mengatakan bahwa Sultan Salahuddin Al-

Ayyubi adalah orang yang pertama kali mengadakan Maulid Nabi. Sultan Salahuddin pada kala itu membuat perayaan Maulid dengan tujuan membangkitkan semangat umat islam yang telah padam untuk kembali berjihad dalam membela islam pada masa Perang Salib.

Baca Juga: Lirik Syair Maulid Nabi 2022 Latin, Sidnan Nabi : Sidnan Nabi Sidnan Nabi Sidnan Nabi

Ahmad bin ‘Abdul Halim Al Haroni rahimahullah mengatakan,

صَلَاحِ الدِّينِ الَّذِي فَتَحَ مِصْرَ ؛ فَأَزَالَ عَنْهَا دَعْوَةَ العبيديين مِنْ الْقَرَامِطَةِ الْبَاطِنِيَّةِ وَأَظْهَرَ فِيهَا شَرَائِعَ الْإِسْلَامِ

Artinya:

“Sholahuddin-lah yang menaklukkan Mesir. Dia menghapus dakwah ‘Ubaidiyyun yang menganut aliran Qoromithoh Bathiniyyah (aliran yang jelas sesatnya, pen). Shalahuddin-lah yang menghidupkan syari’at Islam di kala itu.”

Baca Juga: Maulid Nabi di Bulan Rabiul Awal, Tanggal Berapa di Tahun 2022 Ini?

Dalam perkataan lainnya, Ahmad bin ‘Abdul Halim Al Haroni rahimahullah mengatakan,

فَتَحَهَا مُلُوكُ السُّنَّة مِثْلُ صَلَاحِ الدِّينِ وَظَهَرَتْ فِيهَا كَلِمَةُ السُّنَّةِ الْمُخَالِفَةُ لِلرَّافِضَةِ ثُمَّ صَارَ الْعِلْمُ وَالسُّنَّةُ يَكْثُرُ بِهَا وَيَظْهَرُ

Artinya:

“Negeri Mesir kemudian ditaklukkan oleh raja yang berpegang teguh dengan Sunnah yaitu Shalahuddin. Dia yang menampakkan ajaran Nabi yang shahih di kala itu, berseberangan dengan ajaran Rafidhah (Syi’ah). Pada masa dia, akhirnya ilmu dan ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam semakin terbesar luas.”

Sumber lain mengatakan perayaan Maulid yang sebenarnya diprakarsai oleh Dinasti Fatimiyyun sebagaimana dinyatakan oleh banyak ahli sejarah.

Berikut perkataan ahli sejarah mengenai Maulid Nabi.

Baca Juga: Maulid Nabi di Bulan Rabiul Awal, Tanggal Berapa di Tahun 2022 Ini?

Al Maqriziy, seorang pakar sejarah mengatakan, “Para khalifah Fatimiyyun memiliki banyak perayaan sepanjang tahun.

Ada perayaan tahun baru, hari ‘Asyura, maulid (hari kelahiran) Nabi, maulid Ali bin Abi Thalib, maulid Hasan dan Husain, maulid Fatimah az-Zahra, maulid khalifah yang sedang berkuasa, perayaan malam pertama bulan Rajab, perayaan malam pertengahan bulan Rajab, perayaan malam pertama bulan Sya’ban, perayaan malam pertengahan bulan Rajab, perayaan malam pertama bulan Ramadhan, perayaan malam penutup Ramadhan, perayaan ‘Idul Fithri, perayaan ‘Idul Adha, perayaan ‘Idul Ghadir, perayaan musim dingin dan musim panas, perayaan malam Al Kholij, hari Nowruz (Tahun Baru Persia), hari Al Ghottos, hari Milad (Natal), hari Al Khomisul ‘Adas (3 hari sebelum paskah), dan hari Rukubaat.”

Baca Juga: Wajib Dihayati Umat Muslim: Inilah 3 Keutamaan Istimewa Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Asy Syaikh Bakhit Al Muti’iy, mufti negeri Mesir dalam kitabnya mengatakan bahwa yang pertama kali mengadakan enam perayaan maulid yaitu: perayaan Maulid (hari kelahiran) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maulid ‘Ali, maulid Fatimah, maulid Al Hasan, maulid Al Husain –radhiyallahu ‘anhum- dan maulid khalifah yang berkuasa saat itu yaitu Al Mu’izh Lidinillah (keturunan ‘Ubaidillah dari dinasti Fatimiyyun) pada tahun 362 H.

Begitu pula Asy Syaikh ‘Ali Mahfuzh dalam kitabnya Al Ibda’ fi Madhoril Ibtida’ (hal. 251) dan Al Ustaz ‘Ali Fikriy dalam Al Muhadhorot Al Fikriyah (hal. 84) juga mengatakan bahwa yang mengadakan perayaan Maulid pertama kali adalah ‘Ubaidiyyun (Fatimiyyun).***

 

Editor: Febbri Yanto Susanto

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x