Peristiwa 26 Maret: Misteri Hilangnya 5 ‘Bocah Kodok’ di Korea Selatan pada 1991 yang Belum Terpecahkan

26 Maret 2022, 19:59 WIB
Ilustrasi kegiatan berburu kodok atau katak yang dilakukan oleh manusia. /Portalkalteng/Pixabay.com/Nordic_designer / /

PORTALKALTENG – Selasa, 26 Maret 1991 adalah hari untuk masyarakat di Korea Selatan mengenang peristiwa hilangnya ‘bocah kodok’atau yang biasa disebut masyarakat sekitar sebagai ‘ge-geu-ri so-nyeon’ (ge-geu-ri = katak dan so-nyeon = anak laki-laki).

Peristiwa hilangnya lima bocah kodok pada 26 Maret 1991 ini terjadi di Kota Daegu yang pada saat ini dikenal oleh penduduk Korea Selatan sebagai kota metropolitan terbesar ke-4 di negeri ginseng tersebut.

Baca Juga: Menjelang Berakhirnya Masa Kepengurusan, Radio Antar Penduduk Indonesia di Kapuas Adakan Musyawarah Wilayah

Pada saat itu, 26 Maret 1991 merupakan awal mula dari kasus hilangnya lima bocah kodok sekaligus hari yang ditetapkan untuk menyelenggarakan pemungutan suara dalam rangka pemilihan pemimpin daerah setempat di Korea Selatan

Oleh karenanya, sekolah-sekolah setempat juga meliburkan murid-murid untuk sementara karena gedung-gedung sekolah juga digunakan sebagai tempat diadakannya pemilihan suara, tak terkecuali juga SD Seong-seo, tempat kelima bocah yang hilang bersekolah.

Kronologi detail peristiwa ini dimulai pada pagi hari di rumah salah satu anak laki-laki bernama Jo Ho-yeon yang kala itu sedang asyik bermain bersama lima orang temannya.

Baca Juga: Prediksi Accrington vs Gillingham di Liga Satu Inggris : Susunan Pemain, Head to Head, Jadwal Tayang

Merasa terganggu dengan kegaduhan Ho-yeon bersama teman-temannya, seorang pemuda indekos di rumah itu pun lantas menyuruh keenam anak tadi untuk bermain di luar rumah.

Enam bocah ini pun akhirnya mengindahkan ucapan pemuda tersebut, sehingga setelahnya mereka memutuskan untuk pergi bermain ke sebuah gunung yang berlokasi tidak jauh dari pemukiman tempat mereka tinggal.

Gunung tersebut bernama Gunung Waryong, dengan tinggi sekitar 300 meter yang sudah menjadi bagian dari kehidupan penduduk setempat untuk melaksanakan berbagai aktifitas sehari-hari.

Baca Juga: Prediksi AFC Wimbledon vs Cambridge di Liga Satu Inggris : Susunan Pemain, H2H, Jadwal Tayang

Namun di antara keenam bocah tersebut, terdapat satu anak bernama Kim Da-ryeong yang memutuskan untuk pulang ke rumahnya untuk karena belum sarapan.

Perjalanan ke Gunung Waryong pun hanya dilanjutkan oleh lima anak yang terdiri dari Jo Ho-yeon (12), Kim Young-gyu (11), Park Chan-in (10), Kim Jong-sik (9), dan Woo Cheol-won (13) dengan membawa beberapa peralatan seperti tongkat kayu dan wadah kaleng untuk menangkap salamander.

Perlu untuk diketahui bahwa sesungguhnya kelima bocah ini berencana untuk menangkap salamander, akan tetapi media setempat keliru dalam memberitakan, sehingga masyarakat sudah terlanjur mengenal kasus ini sebagai misteri hilangnya 5 bocah kodok.

Baca Juga: Harus Kamu Tahu, Cara Ampuh Hilangkan Perut Buncit, Kempes Seketika Ala dr. Zaidul Akbar

Namun kelima bocah yang telah pergi berburu salamender tersebut tak kunjung pulang sampai dengan malam hari, sehingga kegelisahan dari para orang tua pun mendorong untuk segera melakukan pencarian.

Selama pencarian, orang tua tidak menemukan petunjuk ataupun jejak-jejak yang bisa didapatkan untuk mengetahui keberadaan lima bocah tersebut.

Hingga pada keesokan paginya, para orang tua memutuskan untuk menyerahkan kasus hilangnya anak-anak mereka kepada pihak kepolisian.

Namun di awal-awal kejadian, pihak kepolisian tidak dapat secara optimal melaksanakan proses pencarian karena sebagian besar Polisi masih ditugaskan untuk berpartisipasi dalam memudahkan proses pemungutan suara, sehingga tindak pencarian tersebut tidak dapat membuahkan hasil.

Baca Juga: Prediksi Jerman vs Israel, Head To Head dan Jadwal Tayang Live Streaming

Di tengah pencarian tersebut, beruntungnya terdapat satu orang saksi bernama Ham Seung-hoon.

Menurut kesaksiannya, ia pada kala itu juga sedang melakukan perburuan salamander bersama beberapa kelompok temannya.

Sampai dirinya memutuskuan untuk berpencar seorang diri yang membawanya ke sebuah tempat pemakaman di gunung tersebut.

Menurut penuturannya saat berada di tempat tersebut, ia sempat mendengarkan dua kali jeritan dengan jarak waktu 10 detik, pada sekitar pukul 11.30 siang waktu setempat.

Baca Juga: King Of Kpop is Back! Comeback BINGBANG Semakin Dekat, YG Entertaiment Memberikan Pernyataan

Namun kesaksian Seung-hoon pun tidak dapat banyak membantu, sehingga pada akhirnya kasus ini pun sampai ke telingan Presiden Korea Selatan pada masa itu yang bernama Noh Tae-woo.

Sang presiden mengutus semua polisi dan tentara untuk melakukan pencarian di seluruh daratan Korea.

Penacarian besar-besaran pun mulai dilakukan, yang bahkan melibatkan banyaknya para sukarelawan.

Baca Juga: Prediksi Jerman vs Israel di Laga Persahabatan : Susunan Pemain, Head to Head, Jadwal tayang

Ironis, tak ada satu pun dari mereka yang bisa menemukan lima bocah hilang tersebut.

Sebelas tahun lamanya para orang tua dari anak-anak hilang ini memendam kegelisahan, sampai pada tahun 2002 dimana sisa-sisa jasad dari kelima bocah pun akhirnya ditemukan.

Terdapat seorang penduduk yang pada saat itu sedang memetik buah akorn di Gunung Waryong melihat suatu objek yang janggal dan segera melaporkan temuannya ke pihak kepolisian.

Penemuan ini juga melibatkan para orang tua dari kelima bocah sampai dapat dikonfirmasi bahwa penemuan kerangka-kerangka tulang ini benar adalah milik anak-anak mereka yang hilang selama sebelas tahun.

Pihak kepolisian pada awalnya menyimpulkan kematian anak-anak ini disebabkan oleh kedinginan.

Namun peryataan tersebut tidak disetujui oleh pihak orang tua maupun penduduk sekitar karena familiarnya Gunung Waryong bagi masyarakat setempat tidak akan membuat anak-anak ini tersesat sehingga tidak bisa pulang dan mengalami kedinginan.

Baca Juga: Prediksi Finlandia vs Islandia di Laga Persahabatan : Jadwal Tayang, Susunan Pemain, dan Head to Head

Tak sampai disitu, terdapat pula beberapa kejanggalan terkait penemuan ini.

Terdapat tiga lubang aneh di tulang tengkorak Woo Cheol-won yang terdiri dari dua lubang besar dan satu lubang kecil yang diduga disebabkan oleh sebuah benda tajam.

Tulang tengkorang anak lainnya, yaitu Kim Jong-sik ditemukan dalam kondisi terdapat retakan-retakan di bagian atas mata kanan serta tulang lengan yang pecah, diduga setelah menahan pukulan seseorang.

Terdapat pula retakan yang terlihat seperti bekas tonjokkan kepalan tangan pada tulang tengkorak Kim Young-gyu dan baju yang dikenakannya terlihat sudah seperti disobek-sobek.

Baca Juga: Persyaratan dan Cara Daftar Sayembara Desain Gedung IKN, Total Hadiah Rp3,4 Miliar Rupiah

Akan tetapi, tidak terdapat kejanggalan apa-apa pada kerangka tulang dua lainnya, yakni Jo Ho-yeon dan Park Chan-in.

Sebuah peluru kosong juga didapatkan di sekitar tempat penemuan, namun ditemukannya peluru kosong ini tidak dapat menjawab apapun, mengingat di wilayah setempat memang terdapat sebuah area latihan tembak milik tentara.

Dari petunjuk yang didapat para ahli berpendapat bahwa terdapat satu orang pelaku uang telah membunuh lima bocah ini.

Sayangnya hingga saat ini pelaku tersebut masih belum tertangkap, sampai kasusnya pun telah lewat masa berlakunya sehingga dilakukan pemutihan yang menjadikan kasus ini masih menjadi misteri sampai dengan saat ini.***

Editor: Jeki Purwanto

Sumber: YouTube (Korea Reomit)

Tags

Terkini

Terpopuler