Sebaiknya di Usia Berapa Anak Boleh Mendapatkan Telepon Sendiri? Pro dan Kontra dari Penggunaan HP pada Anak

18 Januari 2022, 19:34 WIB
Ilustrasi handphone, Viral Link Video Bocil SMP 48 Detik, Sebaiknya di Usia Berapa Anak Boleh Mendapatkan Telepon Sendiri? /Pixabay/LoboStudioHamburg/

PORTALKALTENG -  Sebaiknya di usia berapa anak boleh memiliki telepon selular sendiri? berikut pro dan kontra dari penggunaan HP pada anak diusia SMP.

Sat ini usia rata-rata anak-anak mendapatkan telepon adalah antara 12 dan 13 tahun atau pada usia Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Sekolah Menengah Pertama di mulai dari usia 12-13 tahun, berlangsung selama 3 tahun (kelas 1 sampai 3 SMP), hingga anak berusia sekitar 15-16 tahun.

Namun tetap orang tua adalah penilaian terbaik apakah anak-anak mereka siap untuk telepon seluler, dan pelajaran yang mereka ajarkan tentang kesiapan itu dapat dimulai sejak usia muda.

Baca Juga: Simak 5 Fakta Video Viral Bocil SMP 48 Detik Yang Viral di Medsos

Pada saat penggunaan ponsel tumbuh, para pemimpin industri teknologi, seperti Bill Gates, secara terbuka mengatakan anak-anak mereka tidak menerima ponsel mereka sendiri sampai sekolah menengah.

James P. Steyer dari Common Sense Media juga tidak mengizinkan anak-anaknya memiliki ponsel sebelum sekolah menengah atas.

Namun ia menyatakan, “tidak ada dua anak yang sama. Tidak ada angka ajaib. Usia anak-anak tidak sepenting tanggung jawab atau tingkat kedewasaannya sendiri.”

Mencontohkan penggunaan ponsel yang tepat, membatasi akses, menerapkan pengaturan kontrol orang tua, dan mengajari anak-anak tentang bahaya cyberbullying.

Baca Juga: Profil 3 Pemain Tampinas Rover Grup H bersama PSM Makassar yang Patut Diwaspadai di Piala AFC 2022

Selain itu bagaimana si anak tidak menjadi cyberbully dapat membantu mempersiapkan anak-anak untuk tanggung jawab ini.

Sebagai orang tua, penting untuk mengenali efek umum teknologi pada anak-anak untuk lebih memahami bagaimana penggunaan telepon memengaruhi anak Anda.

Pro dan kontra penggunaan ponsel bagi anak-anak

Kelebihan Penggunaan ponsel

Berkat penggunaan telepon seluler yang dipublikasikan dengan baik untuk alasan keamanan dan keadaan darurat sekolah, dapat dipahami bahwa orang tua ingin anak-anak mereka memiliki akses ke perangkat yang menyelamatkan jiwa.

Baca Juga: Profil 2 Pemain Termahal di Kaya FC-Iloilo yang Tergabung Bersama Bali United FC di Grup G pada Piala AFC 2022

Akan tetapi manfaat penggunaan telepon seluler juga dapat membuka peluang pendidikan bagi siswa yang tidak ada sebelumnya.

Kemajuan teknologi telah menciptakan lingkungan pendidikan baru dengan manfaat jangka panjang yang baru mulai kita sadari.

Anak-anak belajar dengan cara yang lebih nyaman bagi mereka

Anak-anak sering kali lebih cepat memahami teknologi baru daripada orang tua mereka di rumah, sehingga tidak mengherankan jika mereka akan lebih nyaman dalam lingkungan belajar yang mencakup kemajuan teknologi yang sama.

Penggunaan teknologi telah menjadi lebih umum di ruang kelas, berkat kelimpahan dan ketersediaan ponsel.

Baca Juga: Emma Carol Hayes OBE Raih The Best Women Coach FIFA 2021, Berikut Prestasi yang Diperolehnya Sebagai Pelatih

Siswa diharapkan menjadi ahli dalam semua jenis teknologi saat mereka tumbuh dewasa dan memasuki dunia kerja, sehingga penggunaan teknologi di kelas merupakan langkah penting dalam pendidikan mereka.

Siswa dapat memperoleh jawaban atas pertanyaan dengan cepat

Anak kecil tidak sabar ketika menginginkan jawaban, dan mereka adalah makhluk yang ingin tahu. Internet memberi siswa cara yang tak terhitung jumlahnya untuk menemukan informasi tentang subjek apa pun. ponsel telah membuat kemungkinan itu semakin besar.

Audio dan Video membawa kehidupan baru ke materi lama

Generasi siswa belajar tentang sejarah hanya dari membaca buku tetapi dimasukkannya audio dan video ke ruang kelas dapat menghidupkan kisah-kisah ini.

Baca Juga: Profil Christiane Endler, Kiper Olympique Lyon Divisi 1 Feminin Prancis Peraih Kiper Wanita Terbaik FIFA 2021

Menyaksikan langkah pertama manusia di bulan atau mendengar pidato saat "Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dari Bung Karno” dapat menanamkan momen-momen itu dalam pikiran seorang anak.

Penggunaan ponsel di ruang kelas telah membuat momen ini lebih mudah diakses di ruang kelas di seluruh dunia.

Siswa memiliki akses ke aplikasi pendidikan

Seiring kemajuan teknologi, begitu juga aplikasi pendidikan online seperti ruang guru dan sejumlah web yang menyajikan pelatihan soal bagi mereka.

Persaingan untuk aplikasi ini juga terus berkembang, guru menggunakan aplikasi ini dalam perencanaan pelajaran mereka, dan siswa dapat menggunakan Iphone, Android, atau perangkat seluler lainnya untuk mengikuti atau melanjutkan dengan kecepatan mereka sendiri.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Dianugerahi FIFA Special The Best Award Pencetak Gol Terbanyak Laga Internasional

Ponsel cerdas memungkinkan lebih banyak peluang untuk pembelajaran sosial dan koneksi media sosial

Kerja tim dan pembelajaran sosial merupakan rangkaian keterampilan penting dalam perkembangan anak.

Dimasukkannya smartphone telah membuat pembelajaran sosial seperti ini lebih mudah dan lebih mudah diakses oleh siswa pemalu, yang dapat berkembang di lingkungan tim SMS dan media sosial yang baru ini.

Kontra Penggunaan Ponsel

Meskipun lebih banyak peluang pendidikan merupakan nilai tambah, Anda tidak perlu melihat jauh sebelum menemukan peringatan tentang anak-anak dan waktu layar.

Peningkatan penggunaan ponsel telah menambah lebih banyak gangguan dan interupsi bagi siswa, seiring dengan peningkatan kecurangan dan cyberbullying.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Video Bocil SMP 48 Detik Viral di TikTok Memang dilakukan Pelajar SMP ?

Dampak teknologi pada anak-anak bisa bersifat negatif, sementara manfaat membaca untuk anak-anak dan hiburan non-teknologi lainnya seperti musik, menulis, atau seni, tampaknya semakin berkembang.

Cyberbullying adalah tren yang mengganggu yang mempengaruhi anak-anak di seluruh dunia.

Sebagai contoh di Amerika Serikat 34% anak-anak melaporkan pernah mengalami cyberbullying setidaknya sekali.

Menurut statistik mereka yang diganggu lebih sering adalah siswa kulit berwarna, LGBTQ, penyandang cacat, atau perempuan.

Cyberbullying dapat berkisar dari ujaran kebencian hingga komentar seksual hingga ejekan dan ancaman dan dapat menyebabkan depresi dan bunuh diri pada beberapa siswa.

Baca Juga: Mengenal Christine Sinclair Peraih The Best FIFA Special Award Pencetak 188 Gol di 306 Laga Internasional

Psikolog memperingatkan bahwa penggunaan ponsel dapat membahayakan kesehatan mental anak, dan survei nasional menunjukkan bahwa anak-anak lebih cemas daripada sebelumnya.***

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: all4kids

Tags

Terkini

Terpopuler