Benarkah Black Friday adalah Hari Berbelanja dengan Diskon Besar, Simak Sejarah Kelam dibalik Black Friday

- 27 November 2021, 08:16 WIB
Sejarah dan penjelasan terkait Black Friday
Sejarah dan penjelasan terkait Black Friday /Pixabay/mmi9

Baca Juga: Klasmen Sementara Grup D Liga 2, Masih Belum ada Tim yang Pastikan Lolos ke Babak Delapan Besar

Pada tahun 1961, "Black Friday" telah populer di Philadelphia, sampai-sampai para pedagang dan booster kota mencoba untuk mengubahnya menjadi "Big Friday" untuk menghilangkan konotasi negatifnya.

Namun, istilah itu tidak menyebar ke seluruh negeri sampai lama kemudian, dan baru-baru ini pada tahun 1985 istilah itu tidak umum digunakan secara nasional.

Namun, pada suatu waktu di akhir 1980-an, penjual menemukan cara untuk menemukan kembali Black Friday dan mengubahnya menjadi sesuatu yang mencerminkan secara positif, bukan negatif, pada mereka dan pelanggan mereka.

Hasilnya adalah konsep liburan "merah ke hitam" yang disebutkan sebelumnya, dan gagasan bahwa sehari setelah Thanksgiving menandai kesempatan ketika toko-toko Amerika akhirnya menghasilkan keuntungan.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Sejumlah Kota di Kalimantan Tengah pada Sabtu 27 November 2021, Hujan Intensitas Ringan Merata

Kisah Black Friday terhenti dan segera akar istilah yang lebih gelap di Philadelphia sebagian besar dilupakan.

Sejak itu, bonanza penjualan satu hari telah berubah menjadi acara empat hari, dan melahirkan "liburan ritel" lainnya seperti Small Business Saturday/Minggu dan Cyber ​​Monday.

Toko mulai buka lebih awal dan lebih awal pada hari Jumat itu, dan sekarang pembeli yang paling berdedikasi dapat pergi tepat setelah makan Thanksgiving mereka.***

Halaman:

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: history.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah