PORTALKALTENG - Video seorang rentenir menagih hutang menahan jenazah yang akan dimandikan viral di media sosial.
Menurut informasi yang berhasil dikumpulkan, kejadian viral tersebut terjadi di Dusun Botole, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Video viral itu diunggah akun Facebook Berita Viral pada, Rabu 27 April 2022, dalam video tersebut terlihat seorang rentenir menagih hutang kepada keluarga yang tengah berduka.
Baca Juga: Parodikan Iwan Fals dan Ebiet G Ade, Tri Suaka dan Zinidin Zidan Kembali Dihujat Warganet
Terlihat penagih utang memarah-marahi keluarga jenazah tersebut dan mencoba untuk menahan agar jenazah jangan dimandikan sebelum pihak keluarga membayar hutang.
Alih-alih datang untuk mendoakan orang yang meninggal, aksi rentenir ini justru menambah beban keluarga jenazah dengan menagih hutang diwaktu yang tidak tepat.
Baca Juga: Ginting Susul Jojo, Chico dan Vito di Babak 16 Badminton Asia Championship 2022
Dalam video tersebut terlihat seorang pria yang ternyata adalah anggota keluarga jenazah yang memarahi si rentenir yang terus saja melarang jenazah untuk dimandikan.
Video viral tersebut sontak saja menjadi perhatian warganet yang beramai-ramai memberikan komentar dan tak sedikit yang menyayangkan tindakan si rentenir.
Baca Juga: FC Utrecht vs NEC Nijmegen di Eredivisie : Prediksi Skor Akhir, Susunan Pemain dan Jadwal Tayang
"Memang hutang harus dibayar oleh ahli waris atau keluarga, tapi waktunya tidak tepat. Harusnya tunggu setelah pemakaman selesai baru diomongkan," tulis akun Mugi Raharjo.
"Memang wajib dibayar, tapi nagihnya ngotak dikitlah," tulis Adhe Pie Setiawan.
"Ini rentenir pasti hidupnya gak akan lama," tulis Djamiel Ahmad.
Namun akhir-akhir ini beredar informasi bahwa hutang yang disebutkan oleh si rentenir ternyata tidak memiliki bukti.
Baca Juga: Chandrika Chika Viral di Media Sosial, Inilah Profil, Biodata, Karir, Akun TikTok dan Instagram
Viralnya video ini membuat Kapolsek Galesong Selatan mendatangi rumah duka untuk meminta keterangan perihal rentenir penagih utang kepada jenazah guna untuk penyelidikan lebih lanjut.***