Eksperimen Ilmuwan Bercocok Tanam di Tanah Bulan

- 17 Mei 2022, 10:50 WIB
Ilustrasi Bulan
Ilustrasi Bulan /pixabay/CharlVera

PORTALKALTENG - Awal mula penjelajahan Bulan pada masa misi Apollo, para astronot berhasil mengambil beberapa sampel dari tanah di permukaan Bulan yang biasa disebut regolith.

50 tahun kemudian yaitu pada era Artemis, untuk pertama kalinya para ilmuwan berhasil menumbuhkan tanaman Arabidopsis thaliana pada Regolith bulan yang miskin nutrisi.

"Penelitian ini sangat penting untuk tujuan eksplorasi jangka panjang NASA, karena kita perlu menemukan sumber daya yang ditemukan di Bulan dan Mars demi mengembangkan sumber makanan bagi para astronot masa depan yang nantinya akan menetap dan beroperasi di luar angkasa." ucap Administrator NASA, Bill Nelson dilansir dari situs resmi NASA.

Para ilmuwan dari University of Florida telah berhasil menemukan sebuah terobosan dalam beberapa dekade terakhir terkait dapatkan tanaman tumbuh pada Regolith.

Baca Juga: Foto Pertama Penampakan Blackhole Sagitarius A Yang Berada di Pusat Galaksi Bima Sakti

Hasilnya adalah regolith dapat menjadi wadah untuk tumbuhan berkembang, melalui beberapa eksperimen awal seperti penggunaan abu vulkanik sebagai media yang hampir sama dengan regolith pada Bulan, tanaman benar-benar dapat tumbuh.

“Untuk menjelajahi lebih jauh dan mempelajari tata surya tempat kita tinggal, kita perlu memanfaatkan apa yang ada di Bulan, jadi kita tidak perlu membawa semuanya,” ucap Jacop Bleacher, kepala ilmuwan eksplorasi yang mendukung program Artemis NASA.

Diketahui juga bahwa NASA mengirim misi robot ke kutub selatan Bulan yang diyakini mungkin terdapat air disana, air merupakan sumber kehidupan baik bagi tanaman maupun untuk para astronot nantinya.

“Terlebih lagi, menanam tanaman adalah hal yang akan kita pelajari saat kita pergi. Jadi, studi di lapangan ini membuka jalan untuk memperluas penelitian itu oleh manusia berikutnya di Bulan.” kata Jacop Bleacher menambahkan.

Tergolong tumbuhan asli Eurasia dan Afrika, Arabidopsis thaliana adalah kerabat sawi dan sayuran silangan lainnya seperti brokoli, kembang kol, dan kubis Brussel.

Baca Juga: Terungkap Peta Planet Mars Zaman Purba: Diselimuti Banyak Air

Ini juga memainkan peran kunci bagi para ilmuwan: karena ukurannya yang kecil dan kemudahan pertumbuhannya, ini adalah salah satu tanaman yang paling banyak dipelajari di dunia, digunakan sebagai organisme model untuk penelitian di semua bidang biologi tanaman.

Dengan demikian, para ilmuwan sudah tahu seperti apa gennya, bagaimana ia berperilaku dalam keadaan yang berbeda, bahkan bagaimana ia tumbuh di luar angkasa.***

 

Editor: Allans Yodya Wiratama

Sumber: nasa.gov


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x