Melihat Bagaimana Cara Para Peneliti Menanam Tumbuhan di Bulan

17 Mei 2022, 11:43 WIB
Ilustrasi permukaan Bulan /pixabay/8385

PORTALKALTENG - Para peneliti memulai mengembangkan penelitian tentang tanah Regolith Bulan yang bisa ditumbuhi oleh tanaman.

Tanaman yang menjadi objek dalam penelitian tersebut adalah Arabidopsis thaliana yang merupakan kerabat sawi dan sayuran silangan lainnya seperti brokoli, kembang kol, dan kubis Brussel.

Untuk menumbuhkan Arabidopsis, tim peneliti menggunakan sampel yang dikumpulkan pada misi Apollo 11, 12, dan 17, dengan hanya satu gram regolith dan dialokasikan untuk setiap tanaman.

Mereka menambahkan air dan kemudian meletakkan benih ke sampel, kemudian memasukkan nampan ke dalam kotak terarium di ruangan yang bersih, lalu sebuah larutan nutrisi ditambahkan setiap hari.

Baca Juga: Foto Pertama Penampakan Blackhole Sagitarius A Yang Berada di Pusat Galaksi Bima Sakti

Setelah dua hari eksperimen dilakukan, nampak benih tanaman tersebut mulai bertunas.

“Semuanya bertunas. Saya tidak bisa memberi tahu Anda betapa terkejutnya kami! Setiap tanaman baik dalam sampel bulan atau dalam kontrol, tampak sama sampai sekitar hari keenam.” kata Anna-Lisa Paul, yang juga seorang profesor Ilmu Hortikultura di Universitas Florida.

Namun, setelah hari keenam terlihat jelas bahwa tanaman tidak sekuat tanaman kelompok kontrol yang tumbuh di abu vulkanik, dan tanaman tumbuh berbeda tergantung pada jenis sampelnya.

Tanaman tumbuh lebih lambat dan kerdil. akar; selain itu, beberapa memiliki daun kerdil dan pigmentasi kemerahan.

Setelah 20 hari, tepat sebelum tanaman mulai berbunga, tim memanen tanaman, memproses, dan mempelajari RNAnya.

Dalam sistem biologis, gen diterjemahkan dalam beberapa langkah, pertama gen atau DNA, ditranskripsi menjadi RNA. Kemudian RNA diterjemahkan ke dalam urutan protein.

Protein ini lah nantinya yang bertanggung jawab untuk melakukan banyak proses biologis dalam suatu organisme hidup.

Baca Juga: Terungkap Peta Planet Mars Zaman Purba: Diselimuti Banyak Air

Pengurutan RNA mengungkapkan pola gen yang diekspresikan, yang menunjukkan bahwa tanaman tersebut memang berada di bawah tekanan dan telah bereaksi seperti para peneliti telah melihat Arabidopsis merespons pertumbuhan di lingkungan keras di Bumi, seperti ketika tanah memiliki terlalu banyak garam atau logam berat.

Selain itu, masing-masing tanaman bereaksi berbeda tergantung pada sampel mana (masing-masing dikumpulkan dari area berbeda di Bulan) yang digunakan.

Tanaman yang ditanam dalam sampel Apollo 11 tidak sekuat dua set lainnya. Meskipun demikian, tanaman itu tetap dapat tumbuh.***

Editor: Allans Yodya Wiratama

Sumber: nasa.gov

Tags

Terkini

Terpopuler