Duel antara Arema vs Persebaya yang bertempat di Stadion Kanjuruhan tersebut awalnya berjalan dengan lancar hingga kick off pukul 20:00 WIB. Setelah permainan berakhir, sejumlah suporter Arema merasa kecewa dan beberapa di antaranya turun ke lapangan.
Baca juga: Prediksi Laga Persijap Jepara vs Persela Lamongan dari Susunan Pemain dan Skor Akhir di Liga 2
Petugas keamanan pun berupaya melakukan pengalihan agar keadaan tidak semakin memburuk. Dalam prosesnya, para petugas akhirnya menembakkan gas air mata.
Penembakan tersebut dilakukan karena para Aremania yang turun ke lapangan telah melakukan tindakan anarki sehingga membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.
"Karena gas air mata itu, mereka (para supporter) pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen," imbuh Afinta.
Sementara itu, Bupati Malang, M. Sanusi, menyatakan seluruh biaya pengobatan para suporter yang saat ini menjalani perawatan akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Malang.
"Kami mengerahkan seluruh ambulans untuk proses evakuasi dari Stadion Kanjuruhan. Untuk yang sehat dan dirawat, biaya semua yang menanggung Kabupaten Malang," kata Sanusi.
Imbas kericuhan laga Arema vs Persebaya tersebut berbuntut dengan penghentian Liga 1 2022-2023 selama satu pekan ke depan oleh operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB).