Network
PORTALKALTENG - Steel Roses China bangkit dari ketinggalan dua gol untuk mengalahkan Korea Selatan 3-2 di final Piala Asia Wanita AFC India 2022™ di D.Y. Stadion Patil di Navi Mumbai pada hari Minggu 6 Februari 2022.
Asa muncul untuk meraih gelar pertama mereka saat Taeguk Ladies julukan timnas wanita Korea Selatan memimpin 2-0 di babak pertama final Piala Asia Wanita AFC India 2022
Namun mental Steel Roses China terbukti, setelah jeda melalui gol-gol dari Tang Jiali, Zhang Linyan dan Xiao Yuyi - yang mencetak gol kemenangan dalam waktu tambahan untuk menyegel gelar kesembilan dan memperpanjang rekor.
Pelatih kepala China Shui Qingxia memuji penampilan para pemainnya dalam merebut gelar kesembilan bersejarah mereka, dikutip portalkalteng dari the AFC Senin 7 Januari 2022.
Baca Juga: Profil Duet Wang yang Menjadi Andalan Steel Roses pada Ajang Piala Asia Wanita AFC India 2022
“Ini adalah momen paling kritis bagi sepakbola wanita PR China, meskipun tertinggal 2-0, pemain saya menunjukkan tekad untuk melawan. Saya ingin berterima kasih kepada semua pemain karena memenangkan gelar, tetapi mereka juga memenangkannya untuk diri mereka sendiri.”” kata Shui.
Sedangkan pelatih kepala Republik Korea Selatan Colin Bell mengaku bangga dengan para pemainnya meski kehilangan gelar pertama mereka.
"Saya bangga dengan para pemain, saya mengatakan itu kepada mereka setelah pertandingan, kami harus terus meningkatkan dan tidak membiarkan kekalahan ini mengurangi semangat kami. Kami sangat kecewa. Kami harus lebih kuat secara mental. Penalti melawan kami, membuat konsentrasi kami hilang." " kata Bell.
Baca Juga: Final Piala Asia Wanita AFC India 2022, Siapakah yang Lebih Tangguh, Taeguk Ladies atau Steel Roses
Jalannya Pertandingan Final Piala Asia Wanita AFC India 2022.
China yang mengejar gelar pertama mereka sejak 2006 melawan tim Republik Korea yang belum pernah meraih trofi yang didambakan.
Secara sejarah Steel Roses tidak terkalahkan dalam tujuh pertemuan sebelumnya saat bertemu dengan Korea Selatan memulai permainan dengan baik dan memiliki kesempatan dalam hitungan detik.
Wu Chengshu memainkan bola ke Tang Jiali tepat di atas kotak penalti, tetapi upaya gelandang itu dengan mudah ditangani oleh penjaga gawang Taegul Ladies Kim Jung-mi.
China terus menekan dengan Zhang Xin mencoba tendangan dari jarak 35 yard sementara Wang Shuang melihat usahanya gagal di menit ke-10 oleh Kim.
Sebaliknya Korea Selatan mulai banyak menguasai bola saat babak berlangsung dan dihadiahi dengan peluang pertama mereka ke gawang di menit ke-27.
Lee Geum-min sukses masuk ke area kotak pinalti sebelum mengirim umpan silang ke Choe Yu Ri untuk mencetak gol ke-100 dari turnamen ini.
Korea Selatan pun mulai mendominasi bahkan China PR selamat dari gol kedua pada menit ke 30 saat kiper Zhou Yu melakukan penyelamatan sundulan Lim Seon-Joo dari tendangan bebas.
Dipenghujung babak pertama petaka bagi China terjadi, melalui tinjauan VAR bola menyentuh tangan Yao Lingwei, dan Ji So Yun mengonversi penalti tersebut menjadi gol.
Hingga peluit babak pertama usai, Steel Roses harus ketinggalan 2 : 0 dari Taeguk Ladies.
Di babak kedua pelatih kepala China Shui memasukkan Xiao Yuyi dan Zhang Rui pada awal babak kedua untuk memaksa mereka kembali ke permainan tetapi Republik Korea memberi mereka sedikit ruang untuk beroperasi di menit-menit awal.
China bagaimanapun juga dapat sedikit bernafas lega saat mereka diberikan penalti untuk handball Lee Young-ju, dengan Tang Jiali mencetak gol dari titik putih pada menit ke-68.
Didorong oleh gol tersebut, China mulai mendikte permainan dan menyamakan kedudukan empat menit kemudian berkat pertahanan yang buruk dari Republik Korea Selatan.
Tang mengalahkan dua bek Republik Korea sebelum mengirim umpan silang matang ke kotak enam yard untuk Zhang Linyan yang tidak dijaga untuk menyamakan kedudukan menjadi 2 : 2.
Republik Korea nyaris menambah gol namun kiper Steel Roses Zhou Yu melakukan penyelamatan satu tangan sebelum bek Wang Xiaoxue memblokir upaya Son Hwa-Yeon.
China menghancurkan hati Republik Korea di waktu tambahan ketikaXiao Yuyi dengan memukau menyelesaikan operan Wang Shanshan saat gelar kesembilan yang memperpanjang rekor Steel Roses.***
