Network
PORTALKALTENG – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menerima laporan terkait wabah penyakit cacar monyet atau monkeypox virus.
Sepert yang dilansir Pikiran-rakyat.com, Cacar monyet merupakan virus zoonosis (virus yang ditularkan hewan ke manusia) dengan gejala yang sangat mirip dengan cacar, meskipun secara klinis tidak terlalu parah.
Penyakit ini pertama muncul sejak tahun 1970 yang berhasil diidentifikasi pada manusia di Republika Demokratik Kongo.
Cacar monyet dapat menular dengan mudah, melalui kontak secara langsung maupun paparan droplet yang dihembuskan.
Baca Juga: Kamu Harus Tahu! Ini Pelajaran Pahit yang Justru Mendewasakanmu, Nomor 4 Bikin Sedih
Gejala yang sering kali muncul pada penderita, mulanya akan merasa demam, badan terasa capek, sakit pinggang, pusing yang berlebih hingga nyeri otot.
Ruam akan muncul di permukaan kulit, wajah yang biasanya menjadi tempat pertama penyakit ini terlihat lalu akan menyebar ke seluru bagian tubuh.
Berjalannya waktu, ruam akan berubah menjadi lesi yang berbentuk datar, lalu menjadi benjolan kecil padat hingga berubah seperti lapisan kering.
Seperti virus covid19, virus cacar monyet hanya bisa dilakukan dengan tes di laboratorium untuk mengenali terserangnya penyakit ini.
Namun, untuk mengenali ciri-ciri secara fisik, biasanya akan demam dan disusul dengan munculnya ruam diwajah hingga merambah ke sekujur tubuh.
Baca Juga: 11 Joker Quotes Untuk Kamu yang Hidupnya Sedang Nggak Baik-baik Amat
Hal ini, biasanya akan muncul pada tiga hari pertama sampai enam hari.
Bisa bertahan hingga empat belas hari sampai 21 hari.
Masa inkubasi virus ini bisa sampai enam hari hingga dua belas hari, bisa sembuh dengan sendirinya dengan membaiknya sistem imun tubuh dalam kurun waktu empat belas hingga 21 hari lamanya.***
