42 Homestay Siap Menyambut Wisatawan yang Ingin Berkunjung ke Desa Wisata Nusa

- 21 Oktober 2021, 21:47 WIB
Desa Wisata Nusa, Aceh Besar salah satu desa wisata yang masuk kedalam 50 besar desa wisata terbaik di Indonesia
Desa Wisata Nusa, Aceh Besar salah satu desa wisata yang masuk kedalam 50 besar desa wisata terbaik di Indonesia /(Dok. Kemenparekraf/Baparekraf)

PORTALKALTENG - Rumah panggung kayu tradisional dengan balutan warna-warni ornamen yang dibangun masyarakat secara swadaya, akan menyambut para wisatawan yang mengunjungi Desa Wisata Nusa di Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Untuk sampai ke Desa Wisata Nusa, wisatawan hanya perlu menempuh jarak sekitar 10 kilometer dari pusat Kota Banda Aceh.

Kurang lebih ada 42 unit homestay tersedia di desa yang masuk 50 besar Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.

Namun homestay di Desa Wisata Nusa masih ada keterbatasan dalam hal seprai, sarung bantal dan guling, serta handuk yang belum mememenuhi standar internasional, yakni berwarna putih.
 
 
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno  yang berkesempatan mengunjungi desa ini pada Rabu 20 Oktober 2021, memberikan kelengkapan beding tersebut kepada pihak pengelola Desa Wisata Nusa, yang diwakili oleh Ny. Rubama.
 
“Mohon dijaga dalam kondisi yang baik, sarung bantal harus berwarna putih. Karena memang homestay itu standarnya putih agar terlihat kebersihannya,” pesan Menparekraf.
 
Dalam kesempatan itu, Ny. Rubama menyampaikan terima kasih atas  perhatian Menparekraf kepada masyarakat Desa Nusa dalam membantu mengembangkan homestay berstandar internasional.
 
 
“Kami membangun desa ini membutuhkan proses yang sangat panjang. Untuk itu, cita-cita kami memiliki sprei, sarung bantal dan guling, serta handung berwarna putih sudah diijabah Allah SWT melalui tangan Pak Menteri,” ucap Rubama.
 
“Dari 50 desa wisata yang masuk ke dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia, ini merupakan desa pertama yang kita canangkan yang mengangkat wisata edukasi tentang pemahaman kebencanaan. Dan Aceh ini memiliki history tentang tsunami pada tahun 2004. Kita ingin belajar dari apa yang terjadi dan kearifan lokal yang bisa kita edukasikan. Khususnya kepada para pelajar,” ujarnya.
 
 
Sandiaga Salahuddin Uno mendorong pengembangan wisata edukasi mengenai kebencanaan di Desa Wisata Nusa di Aceh Besar.
 
Keberadaan Desa Wisata Nusa yang didirikan pada tahun 2010 ini sudah cukup lama dikenal. Tidak hanya dikenal di kalangan wisatawan nusantara, tetapi juga wisatawan mancanegara yang mayoritas berasal dari Malaysia, Thailand, dan juga Singapura.
 
Dikarenakan, desa wisata nusa ini mengembangkan wisata berbasis masyarakat.
 
Kedepannya Menparekraf juga ingin menggandeng BMKG, dunia usaha internasional yakni Rinkai Disaster Prevention Park Jepang, serta institusi pendidikan dalam proses pengembangan potensi desa wisata nusa.***

Editor: Patriano JM

Sumber: Kemenparekraf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah