Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan bersama Bikin Dapur Ngebul

- 17 Oktober 2021, 22:02 WIB
Nariuk, kegiatan menangkap ikan masyarakat Dayak Maanyan, mengetahui jenis ikan hanya dengan mendengar getaran ujung tombak.
Nariuk, kegiatan menangkap ikan masyarakat Dayak Maanyan, mengetahui jenis ikan hanya dengan mendengar getaran ujung tombak. /https://www.instagram.com/e.borneoland/

PORTALKALTENG - Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP, Machmud menghadiri  acara Kampanye Bikin Dapur Ngebul kolaborasi KKP dan FoI yang sekaligus dilakukan penandatanganan kerja samanya, di Kembangan Jakarta Barat pada Kamis 14 Oktober 2021.

Machmud menyampaikan tentang kiat-kiat gotong royong untuk menanggulangi permasalahan bangsa berkaitan dengan pangan.

Kiat-kiatnya, yang pertama, masyarakat yang mampu harus membantu yang lemah. Yang kedua, masyarakat yang tahu ajari yang tidak tahu. Kemudian yang ketiga dalam gotong royong yang lupa supaya diingatkan. dan yang terakhir, yang salah dikasih tahu.

"Ini luar biasa, pada hari ini kita akan mengampanyekan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan bersama Bikin Dapur Ngebul. Ini cocok sekali, karena tidak ada yang dimasak tidak ada ngebulnya, dan yang dimasak saat ini adalah ikan,” ujar Machmud.

Baca Juga: Dorong Angka Konsumsi Ikan Nasional, Kementerian Kelautan dan Perikanan Gandeng FoI dan UGM

Ia juga menjelaskan mengapa makan ikan, karena ikan memiliki banyak manfaat nutrisinya yang unggul dibandingkan sumber protein hewani lainnya. Keunggulan tersebut di antarnya kandungan Omega 3 yang bermanfaat untuk mata, otak dan jaringan syaraf, serta mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.

Selain itu pada iakan terdapat  vitamin D dan A yang bermanfaat untuk pertumbuhan, kesehatan tulang dan mata, serta memperkuat sistem imun tubuh tidak hanya itu saja, ikan memiliki komposisi asam amino lengkap, mudah dicerna dan diserap tubuh.

"Sumber mineral K, Ca, Mg, Zn, dan P pada ikan berperan dalam penyembuhan luka, pertumbuhan tulang dan meningkatkan imunitas tubuh," ujar Machmud.

Hal senada disampaikan Hendro Utomo, Founder FoI, menekankan bahwa anak-anak dan lansia atau kaum rentan adalah 2 kategori yang tidak dapat mengambil keputusan untuk diri mereka sendiri.

Halaman:

Editor: Patriano JM

Sumber: Kementerian Kelautan dan Perikanan RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah