PORTALKALTENG - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akhirnya buka suara terkait oknum yang diduga terlibat permainan karantina yang aduannya sempat ditangani Menparekraf beberapa hari lalu.
Kemenkes sudah menyampaikan himbauan agar tidak ada oknum yang memanfaatkan situasi ini, juga sudah diberikan peringatan agar tidak memanfaatkan situasi pandemi Covid-19.
Warga negara asing (WNA) asal Ukraina diketahui menjadi korban dari permainan karantina sebab pada masa akhir karantina yang dijalani, WNA tersebut mendapatkan hasil tes PCR positif Covid-19 sehingga diwajibkan menjalani karantina ulang.
"Kami mengimbau agar tidak ada oknum yang memanfaatkan situasi ini," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi dalam keterangannya, Selasa 1 Februari 2022, dikutip portalkalteng dari PMJ News.
Nadia menyampaikan bahwa pemerintah sudah menetapkan aturan masa karantina bagi WNA yang tiba di Tanah Air.
Jika pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) positif Covid-19 maka wajib menjalani isolasi dan bisa meminta pemeriksaan lab sebagai pembanding.
"Dan proses isolasi ini sudah dijalankan dan sudah ada hasil negatif dua kali pasca-isolasi dan sudah dinyatakan selesai isolasi," sambungnya.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebut ada salah satu aduan dari warga negara Ukraina saat hendak menyelesaikan masa karantina.
Disebutkan bahwa WN Ukraina itu telah menjalani karantina setibanya di Indonesia dengan hasil tes PCR negatif sejak awal.
Kedatangannya ke Indonesia dengan tujuan berlibur di Bali namun, di hari terakhir karantina mereka melakukan tes kembali dengan hasil positif.
WN tersebut kemudian meminta tes ulang lantaran meyakini hasilnya salah dan menurutnya jika karantina dilanjutkan di hotel tersebut biaya yang dikeluarkan semakin besar.
Menanggapi aduan WN ini, Menparekraf Sandiaga Uno segera menerjunkan timnya untuk mendampingi WN tersebut dan hasilnya negatif.
Menanggapi kejadian ini Sandiaga menyampaikan kekecewaannya akan tindakan oknum yang diduga melakukan permainan karantina ini.
"Secara langsung, mereka memohon pertolongan agar bisa melakukan tes PCR ulang karena mereka percaya bahwa hasilnya salah. Selain itu, tentunya akan memakan biaya lebih besar lagi." tulis Sandiaga Uno lewat account instagram pribadinya @sandiuno.
"Sebagai wujud GERAK CEPAT kami di @kemenparekraf.ri untuk BANGKITKAN EKONOMI dan menyelamatkan LAPANGAN KERJA di sektor pariwisata, kami berupaya untuk hadirkan keadilan sekaligus memberi kenyamanan bagi para wisatawan. Jangan sampai ada wisatawan yang membawa kesan negatif karena ini tentunya akan mencoreng pariwisata dan nama baik Indonesia." tegasnya.
"Alhamdulillah, secara cepat masalahnya sudah tersolusikan. Mereka saat ini sedang menikmati pariwisata di Bali. Saya berharap kedepannya tidak ada lagi wisatawan yang mendapat pengalaman yang kurang mengenakkan." ungkap Sandiaga.
Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Menunding Amerika Serikat dan Sekutunya Mengabaikan Keamanan Rusia
"Saya tidak akan segan untuk menindak tegas oknum-oknum yang mencoba mengambil keuntungan namun mencoreng nama baik Indonesia!" tegas Menparekraf dalam postingannya ini.
"Tegas saya sampaikan bahwa ini bukan miskomunikasi. Berkali-kali saya mendapat laporan yang sama, yang dapat mencoreng nama baik Indonesia, khususnya di sektor pariwisata." tulis @sandiuno.
"Lapangan kerja dan ekonomi di sektor pariwisata kini sudah bangkit kembali. Kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu sudah benar-benar dirasa oleh masyarakat. Jangan dirusak! Kami tidak segan untuk menindak tegas!"tutupnya.***