PORTALKALTENG – Manusia akan cenderung terus menerus mengikuti hawa nafsunya, salah satunya adalah makan.
Masalah akan timbul jika kita tidak dapat mengontrol hawa nafsu tersebut, misalnya makan berlebihan dan sesukanya.
Apa manfaat yang kita rasakan saat kita dapat mengontrol nafsu makan? Berikut penjelasan dr. Zaidul Akbar yang telah Portalkalteng.com kutip dari laman instagram @zaidulakbar.
Baca Juga: Pelajaran Kesehatan dari Surah Al-Falaq dan An-Nas, Begini Penjelasan dr. Zaidul Akbar
“Yang jadi masalah adalah saat tubuh sudah sangat banyak kelebihan beban makanan, sedang tubuh memiliki kemampuan membersihkan sisa makanan, tapi kemampuan itu tidak bisa dipakai.” ucap dr. Zaidul melalui caption instagramnya.
Maka, yang seharusnya dilakukan adalah dengan mengistirahatkan tubuh dari masuknya makanan.
Jika hal tersebut dilakukan, maka kemampuan untuk membersihkan sisa-sisa makanan akan bekerja optimal, sehingga menimbulkan efek baik untuk tubuh.
“Semua sistem tubuh akan kembali normal, baik hormon maupun organ. Pergantian sel baru, dimakannya sel-sel rusak, sel sel tumor di- non aktifkan, kebahagiaan yang muncul dari dalam diri , wajah berseri, tubuh menjadi lebih kuat dan segar, toksin diluruhkan.” jelasnya.
Baca Juga: Apa Hubungan Antara Iman dan Imun? Begini Penjelasan Dr. Zaidul Akbar
Bagaimana caranya Allah mengatur agar manusia bisa mendapatkan efek baik tersebut? dr. Zaidul Akbar menyebutkan ada 3 cara, yaitu sebagai berikut.
1. Dengan kasih sayang-Nya
Saat sakit, Allah mencabut selera makan kita sehingga tubuh dapat beristirahat dari makan sesukanya.
2. Puasa
Dengan berpuasa, seperti puasa Ramadhan, manusia dapat merasakan efek luar biasa dari mengistirahatkan tubuh dari makanan.
3. Dengan kesadaran keimanan
Dengan cinta kepada Rabb-nya, dengan syukur kepada Allah untuk tidak makan atau berpuasa selain yang wajib
Baca Juga: Makan Makanan Ini Untuk Mengusir Jin, Khasiatnya Sama Dengan Ruqyah Kata dr. Zaidul Akbar
Mengorbankan hawa nafsu tentu bukan hal yang mudah. Misalnya, ketika masih pulas tertidur kita terpaksa harus bangun untuk menunaikan sholat malam.
Atau berpuasa saat perut sedang lapar-laparnya.
Namun, Allah menjanjikan bagi orang yang mengorbankan hawa nafsunya dengan pahala yang tidak terhitung nominalnya.
“Reward pahala Allah nggak tanggung-tanggung, pahala puasa itu sampe Allah sendiri tidak menjelaskan “nominal angka”, tapi Allah bilang “Puasa itu untukKu”, seakan-akan Allah berkata “Aku punya hitungan sendiri untuk hamba-Ku yang mau menahan nafsu makannya.” jelasnya.***