Network
PORTALKALTENG - Sebagai upaya melestarikan dan melindungi sastra lisan di Barito Timur, Kalimantan Tengah melalui Balai Bahasa provinsi mengadakan Festival Tumet Leut Tingkat SLTP se Kabupaten Bartim pada 25 Mei 2022.
Tumet Leut merupakan budaya bernyanyi/bertutur dengan menggunakan bahasa Pangunraun (sastra kuno Dayak Maanyan) biasanya dinyanyikan dalam acara adat Natas Ban'nyang dipernikahan adat Dayak Maanyan Kalimantan Tengah.
Seni ini tidak hanya menyajikan keindahan nada tetapi juga menyajikan keindahan bertutur yang sangat menjunjung tinggi sopan santun.
"Terwujudnya Pelestarian dan perlindungan Sastra Daerah bagi generasi muda adalah sebuah cita-cita luhur kita sebagai pewaris kekayaan intelektual masa lampau." ungkap salah satu juri, Debbi Leriantoni Amd.
Baca Juga: Persiapan Seri ke-8 UCI MTB Eliminator World Cup 2022, Pemprov Kalteng Lakukan Persiapan
"Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang berbudaya. Pengembangan sejak dini adalah sebuah keniscayaan agar tidak hilang ditelan zaman, Salam Literasi, untuk Merdeka Belajar" lanjutnya.
Secara harfiah Tumet berarti Bahasa dan Leut adalah Lantunan, jadi bisa diartikan Lantunan Bahasa, dan bahasa yang digunakan adalah bahasa Pangunraun.
Pada ajang Festival Tumet Leut Tingkat SLTP se Kabupaten Barito Timur dimenangkan oleh Chelsya Naylin, terbaik dua diraih Raditia Perdinata, keduanya dari SMPN 1 Paku dan terbaik 3 diraih Aprilia Risty Miracle dari SMPN 1 Benualima.
Terbaik 4 dirain Anugrah Kristiannu dari SMPN 2 Benualima, terbaik 5 Gita Trimulyani dari SMPN 1 Satu Atap Dusun Tengah dan terbaik 6 diraih Beni Damasaputra dari SMPN Tamiang Layang.
