Jelang Festival Budaya Isen Mulang 2022 di Palangka Raya, Kenali Permainan Tradisional Balogo dari Kalimantan

- 16 Mei 2022, 20:16 WIB
Tangkapan layar dari konten video permainan balogo. /YouTube.com/Sanggar Bahana Antasari
Tangkapan layar dari konten video permainan balogo. /YouTube.com/Sanggar Bahana Antasari /
PORTALKALTENG - Kenali apa itu permainan tradisional Kalimantan 'Balogo' yang menjadi salah satu lomba dalam Festival Budaya Isen Mulang FBIM 2022 di Palangka Raya.
 
Festival Budaya Isen Mulang atau disingkat dengan FBIM 2022 akan segera diadakan, ditandai dengan pembukaan acara pembukaan pada Selasa, 17 Mei 2022 dan permainan 'Balogo' masuk dalam daftar perlombaan.
 
Sebagai salah satu kearifan lokal budaya di cakupan wilayah pulau Kalimantan, permainan 'Balogo' seolah tidak pernah absen kehadirannya pada Festival Budaya Isen Mulang atau FBIM 2022 pun kembali akan meramaikan acara.
 
Lantas, seperti apakah permainan tradisional Kalimantan Tengah yang dinamai dengan sebutan 'Balogo' ini?
 
 
Adapun Balogo sendiri dikenal sebagai salah satu permainan rakyat di pulau Kalimantan yang tersebar di sejumlah daerah yang juga memainkan permainan ini dengan versi dan khas dari wilayahnya masing-masing.
 
Berikut adalah serba-serbi mengenai permainan tradisional 'Balogo' yang informasinya Portalkalteng.com dapatkan dari Paper Pengantar Kebudayaan karya Aurora Nirmalarasati.
 
Dapat dikatakan bahwa permainan balogo adalah suatu permainan tradisional yang telah mulai dimainkan bahkan sejak era di masa lampau.
 
Beruntungnya, di masa kini balogo masih dapat ditemui dan menjadi kegemaran oleh kalangan masyarakat yang secara umum lebih mudah didapati pada saat dimainkan oleh anak-anak laki-laki yang duduk di bangku SD.
 
Miliki cakupan yang luas, balogo kerap dijadikan permainan yang diperlombakan dalam bebagai acara kebudayaan, selain dari hanya sekedar dimainkan anak-anak sekolah pada jam istirahat.
 
Bahkan, terdapat sekolah-sekolah yang menjadikan permainan balogo sebagai salah satu bahan ajar dalam mata pelajaran muatan lokal.
 
Balogo mempunyai makna 'bermain logo' dalam bahasa setempat dan logo yang menjadi objek dalam permainan ini umumnya dibuat dari batok kelapa yang dibentuk sedemikiam rupa hingga berwujud segitiga.
 
Berukuran setidaknya 4 sampai 7 cm atau seperti genggaman tangan.
 
Terdapat alternatif lain dalam hal bahan pembuatannya, selain dari penggunaan batok kelapa yaitu seperti contohnya pipa yang dipanaskan, bagian terbawah tempurung kura-kura hingga sejenis biji-bijian yang dinamai badrun.
 
 
Tak hanya logo sebagai objek, ada pula alat bantu yang menunjang permainan ini berupa campak, yaitu semacam stik kayu atau bambu yang berwujud cenderung pipih dan runcing di bagian bawah dengan perkiraan panjang sekitar 30cm.
 
Fasilitas arena yang dibutuhkan pun tidak terlalu rumit syaratnya untuk dipenuhi.
 
Cukup dengan dimainkan di area tanah lapang, bahkan dengan luas yang terbatas, asalkan panjangnya tetap memungkinkan untuk dapat menjejeri logo-logo yang ada.
 
Media tanah sendiri berperan sebagai tancapan logonya.
 
Dalam hal cara memainkannya, secara garis besar balogo menggunakan prinsip menyerang dengan tindak membidik.
 
Campak yang terletak pada bagian belakang balogo dan tangan kanan bertugas untuk mengenggam sisi atas campak.
 
 
Sedangkan telapak bawah tangan kiri menyepak bagian bawah campak, sehingga balogo menjadi terlempar dan megadah pada balogo lawan.
 
Konsep pertandingannya adalah dengan menjatuhkan balogo milik lawan hingga sebanyak-banyaknya agar dapat memenangkan pertandingan.
 
Selain bisa dimainkan secara satu lawan satu, permainan ini juga dapat dimainkan dengan tim secara berkelompok dengan jumlah pemain dan balogo yang seimbang.***

Editor: Allans Yodya Wiratama

Sumber: Pengantar Kebudayaan | PERMAINAN RAKYAT karya Aurora Nirmala


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x