Network
PORTAL KALTENG - Sejarah Hari Bakcang dan mengenal apa itu Bakcang yang kini menjadi budaya turun temurun bagi warga Tionghoa sejak ratusan tahun lalu.
Perayaan Hari Bakcang menjadi agenda rutinitas tahunan bagi warga Tionghoa di Dunia dan termasuk di Indonesia dan Kota Pontianak Kalimantan Barat.
Pada perayaan Hari Bakcang 2574/2023 yang digelar oleh Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) Kota Pontianak pada Kamis 22 Juni 2023, tampak berlangsung meriah, dimulai pemukulan gong atau beduk di taman Alun Kapuas kemudian dilanjutkan makan bakcang bersama di atas kapal wisata sembari menyusuri sungai Kapuas yang merupakan sungai terpanjang di Indonesia serta lempar bakcang ke sungai.
Baca Juga: Siantan Hilir Wakili Kalbar Lomba Kelurahan Tingkat Regional
Pendiri MABT Suryanto menjelaskan tentang sejarah hari Bakcang dan apa itu Bakcang.
Menurutnya, Bakcang merupakan makanan tradisional masyarakat Tionghoa yang terbuat dari beras ketan dengan diisi daging atau ayam cincang berbumbu dan dibungkus dengan daun serta diikat dengan tali.
Kata dia, tradisi ini pertama kali muncul pada zaman Dinasti Zhou yang dibuat atas simpati rakyat kepada Qu Yuan yang kala itu dia bunuh diri dengan cara melompat ke sungai Miluo.
Baca Juga: 6 Kolam Renang Terbaik di Kota Pontianak, Ada Kolam Ombak Raksasa
Qu Yuan merupakan salah satu perdana Menteri di salah satu negara yang kala itu terjadi peperangan tujuh negara. Qu Yuan diasingkan ke sebuah desa terpencil. Namun suatu hari pada tanggal 5 bulan 5 imlek. Qu Yuan mendengar, bahwa enam kerajaan sudah jatuh ke tangan Si yuan sehigga berkecamuk bermacam masalah dalam pikiran Qu Yuan, maka kemudian dia mendayung sampan ke tengah danau dan sitiulah dia terjun ke sungai sehingga meninggal.
