Tim Dosen FK Untan Berikan Penyuluhan Kasus Tersedak dan Luka Bakar di UPT Puskesmas Perumnas I

30 Mei 2023, 14:21 WIB
Foto bersama saat Tim Dosen Fakultas Kedokteran Untan melakukan penyuluhan dan praktik penanganan pertama pada kasus tersedak dan luka bakar yang berlangsung di Posyandu Pelangi di wilayah kerja UPT Puskesmas Perumnas I Kota Pontianak pada awal bulan Mei 2023. /dr. Eka Ardiani Putri/

 

PORTAL KALTENG - Kasus tersedak dan luka bakar di Kota Pontianak Kalimantan Barat menjadi perhatian pihak kampus terkhusus Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak.

Sebagai bentuk perhatian, maka pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), Tim Dosen Fakultas Kedokteran Untan mengadakan penyuluhan dan praktik penanganan pertama pada kasus tersedak dan luka bakar yang berlangsung di Posyandu Pelangi di wilayah kerja UPT Puskesmas Perumnas I Kota Pontianak pada awal bulan Mei 2023.

Tim dosen Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura terdiri dari dr. Sari Rahmayanti, M. Biomed, dr. Delima Fajar Liana, Sp. MK, dr. Mardhia, M. Biomed dan dr. Ambar Rialita, Sp. KK.

Baca Juga: Kota Palangkaraya Juara Umum Festival Budaya Isen Mulang FBIM 2023, Barito Timur Juru Kunci Tanpa Raih Juara

Sasaran dari kegiatan itu adalah ibu-ibu yang membawa balita, lansia dan para kader posyandu Pelangi. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan edukasi mengenai penanganan pertama pada kasus tersedak dan luka bakar. Kegiatan yang dilakukan berupa pemaparan materi, praktik dan sesi tanya jawab yang disampaikan oleh dr. Meliani Fransiska Andita.

Selain memberikan materi juga melakukan praktik penanganan kasus tersedak dengan penuh semangat.

Seperti yang kita ketahui, kehidupan sehari-hari penuh dengan berbagai macam hal yang membahayakan bagi manusia, terutama bagi anak-anak.

Baca Juga: Molor 2 Jam dan Diguyur Hujan, Karnaval pada Festival Budaya Isen Mulang FBIM 2023 Berlangsung Meriah

Hal-hal yang membahayakan ini berubah menjadi kegawatdaruratan bila tidak ditangani secara tepat dan cepat. Contoh kejadian yang sering terjadi di kehidupan sehari-hari kita adalah tersedak dan luka bakar.

Sehingga penyuluhan tersebut memberikan dampak positif bagi warga, yaitu meningkatkan pengetahuan mengenai bagaimana penanganan pertama kasus tersedak dan luka bakar sebelum dibawa ke pusat kesehatan terdekat.

Tersedak (choking) adalah tersumbatnya saluran napas secara total atau sebagian akibat benda asing, sehingga menyebabkan korban sulit bernapas dan kekurangan pasokan oksigen, sehingga dapat segera menimbulkan kematian.

Baca Juga: Sinopsis dan Jadwal Tayang Transformers: Rise of the Beasts di Bioskop Kesayangan Anda

Pertolongan pertama yang tepat pada kasus tersedak akan meningkatkan keberhasilan dan tingkat kelangsungan hidup mampu mencapai 95%. Bagi seorang ibu memberikan pertolongan pertama pada anaknya adalah hal yang patut diketahui dan harus dilakukan.

Sedangkan luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan adanya kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi.

Luka bakar merupakan masalah kegawatdaruratan yang dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Kegawatdaruratan sering menjadi situasi serius dan kadang kala berbahaya yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga serta membutuhkan tindakan segera guna menyelamatkan jiwa.

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Hari Ini, Selasa 23 Mei 2023: Ada Sinetron Jangan Bercerai Bunda Hingga Ikatan Cinta

Sekitar 80% dari luka bakar timbul dari kesalahan individu dan 70% terjadi di rumah. Data menunjukkan bahwa kasus luka bakar 19% terjadi pada anak usia balita. Selain itu, dilaporkan bahwa 12% kasus luka bakar terjadi pada orang usia di atas 60 tahun.

Kegiatan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan keberhasilan dan kelangsungan hidup dalam menangani kasus tersedak serta mengurangi komplikasi akibat luka bakar. Testimoni dari beberapa peserta menunjukkan respon yang sangat baik terhadap kegiatan ini.

Editor: Muhammad Rokib

Tags

Terkini

Terpopuler