Mimpi Buruk Angkatan Udara Rusia, Amerika Serikat Siapkan Dukungan Anti Serangan Udara Tercanggih ke Ukraina

- 11 Oktober 2022, 19:37 WIB
Jerman siapkan IRIS-T untuk lindungi Kyiv usai serangan rudal Rusia ke Ukraina
Jerman siapkan IRIS-T untuk lindungi Kyiv usai serangan rudal Rusia ke Ukraina // Root Nation

PORTAL KALTENG - Pada awal operasi militer khusus, wilayah udara Ukraina praktis dikuasai Angkatan Udara Rusia, namun seiring berlarutnya konflik situasi mulai berbalik.

Wilayah udara Ukraina tidak lagi menjadi domain Angkatan Udara udara Rusia setelah Amerika Serikat hingga Inggris kirimkan sejumlah persenjataan anti pesawat seperti Startreak dari Inggris.

Selain itu sistem pertahanan udara seperti S 300, 9K33 Osa, 9K34 Strela 10, S 125 dan 9K37M Buk M1 masih mampu mengamakan langit Ukraina dari jet tempur dan helikopter serbu Rusia.

Baca Juga: BMKG Sampaikan Untuk Waspada Cuaca Ekstrem yang Mungkin Terjadi Hingga Tanggal 15 Oktober 2022

Bahkan Jerman dikabarkan segera mengirimkan IRIS T pertama dari empat sistem pertahanan udara berteknologi tinggi siap beberapa hari lagi.

"Tembakan rudal baru di Kyiv dan banyak kota lain menunjukkan betapa pentingnya untuk memasok Ukraina dengan sistem pertahanan udara dengan cepat, serangan Rusia dengan rudal dan drone meneror di atas semua penduduk sipil,"ungkap Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrech.

Serangan rudal Rusia pada 10 Oktober 2022 memicu kesiapan sejumlah negara mengirimkan sistem pertahanan udara ke Ukraina.

Baca Juga: Selamat! Pernikahan Gong Hyo Jin dan Kevin Oh Diadakan di Amerika Hari Ini

Presiden AS Joe Biden mengadakan pembicaraan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Senin dan meyakinkannya bahwa Washington akan terus memberikan bantuan keamanan kepada Ukraina termasuk sistem pertahanan udara canggih, kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan itu menunjukkan pembicaraan terjadi sehubungan dengan serangan besar-besaran yang dilakukan Rusia terhadap fasilitas energi, militer dan telekomunikasi Ukraina.

Rusia mengklaim serangan rudal ini diluncurkan sebagai tanggapan atas serangan di Jembatan Krimea yang ditunding Moscow dilakukan oleh Kyiv.

Baca Juga: Drama 'Little Women' Sukses, Kim Go Eun Raih Peringkat Pertama Reputasi Aktor Drama Bulan Oktober

Presiden AS mengutuk serangan rudal Rusia di Ukraina, termasuk di Kiev, sebagai "tidak masuk akal," menurut pernyataan itu.

"Presiden Biden berjanji untuk terus memberikan dukungan yang dibutuhkan Ukraina untuk mempertahankan diri, termasuk sistem pertahanan udara canggih," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

Dia juga menggarisbawahi keterlibatannya yang berkelanjutan dengan sekutu dan mitra untuk terus membebankan biaya pada Rusia.***

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x