Penanganan Gempa di Afganistan yang Merenggut Banyak Nyawa, Mendapat Bantuan PBB dan Dunia Internasional

- 25 Juni 2022, 12:30 WIB
Ilustrasi - Provinsi Barat Badghis Afghanistan diguncang gempa berkekuatan magnitudo 5,3 pada Senin, 17 Januari 2022/unsplash/nadiia ganzyhi/
Ilustrasi - Provinsi Barat Badghis Afghanistan diguncang gempa berkekuatan magnitudo 5,3 pada Senin, 17 Januari 2022/unsplash/nadiia ganzyhi/ /

PORTAL KALTENG – Gempa yang menewaskan setidaknya 1000 orang di Afganistan dengan kekuatan 6,1 Skala Richte pada Rabu pagi 22 Juni 2022 mulai teratasi.

Dikutip dari laman Aljazeera, 23 Juni 2022, Pemerintah Taliban mengkonfirmasi bahwa proses penyelamatan korban sudah hamper tuntas.

Hal senada disampaikan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada Kamis yang mengkonfirmasi 90 persen korban telah terselamatkan, berdasar laporan Mentri Pertahanan Taliban.

Berlokasi 160 km dari tenggara Kota Kabul, lokasi terjadinya gempa dekat dengan perbatasan Pakistan.

Baca Juga: Arti dan Sejarah berdirinya Taliban Hingga Menjadi Penguasa di Afganistan

Lambannya penanganan disebabkan karena terhalang oleh proses komunikasi yang kurang baik. Lokasi terjadinya gempa berada diwilayah terpencil di daerah gurun.

Pernyataan terbaru dari Pemerintah Taliban mengklaim bahwa tidak ada korban jiwa yang masih tersisa yang belum dievakuasi.

“Operasi penyelamatan telah selesai, tidak ada yang terjebak dibawah puing-puing”, ungkap juru bicara komandan Militer Taliban Mohammad Ismail Muawiyah.

Penjelasan yang diperoleh Reuters langsung dari lokasi bencana terparah, Provinsi Paktika, Kamis.

Baca Juga: Ukraina Resmi Jadi calon Anggota Uni Eropa Sebagai Langkah Strategis Mengubah Peta Perpolitikan Dengan Rusia

Terdapat setidaknya 1.500 total korban luka-luka dan lebih dari 3.000 rumah hancur dengan jumlah korban meninggal sebanyak 1.000 orang.

Penyelamatan warga yang masih hidup telah dilakukan pemerintah dengan mengevakuasi setidaknya 1.000 orang.

Hal tersebut disampaikan Sarafat Zaman, juru bicara Kementrian Kesehatan Taliban kepada Reuters, Kamis Pagi.

“Bantuan sudah sampai kedaerah dan terus berlanjut tapi masih dibutuhkan lebih banyak lagi” ungkapnya kepada Reuters.

Sementara hasil reportase lapangan jurnalis Aljazeera menyatakan kondisi di Provinsi Paktika sangat buruk.

Baca Juga: Memperingati Hari Anti Narkoba Internasional: 26 Juni, Inilah Penyebab dan Dampak Narkoba Remaja

Provinsi Paktika merupakan wilayah dengan penduduk termiskin di pemerintahan Taliban. Pantauwan dari Helikopter menggambarkan pemandangan yang sangat menyedihkan.

Rumah-rumah yang tertutup lumpur, dan para korban yang bergelimpangan baik diperbukitan maupun dilereng gunung dengan infrastruktur jalan yang tidak baik.

Sementara fasilitas Kesehatan yang ada jaraknya kurang lebih 30 menit perjalanan. Fasilitas berupa klinik tersebut bukanlah milik Pemerintah.

Masyarakat yang hendak berobat membutuhkan transportasi kelokasi klinik dengan biaya yang cukup besar.

Baca Juga: Tambahan Bantuan 450 Juta Dollar dari Amerika Ke Ukraina Demi Pukul Mundur Rusia dari Donbas

Taliban yang baru beberapa tahun mengambil alih kekuasaan saat militer Amerika Serikat mulai meninggalkan Afganistan, kini menghadapi ujian yang dahsyat.

Penurunan standart kemanusiaan yang menjadikan masyarakatnya lebih terisolir dari dunia Internasional sejak dipimpin Taliban,membutuhkan uluran tangan kemanusiaan dari berbagai pihak.

Pernyataan Juru bicara Kementrian Luar Negri Afganistan melalui Twitter menyerukan bantuan Internasional dalam penanggulangan bencana ini.

“Kami menyerukan badan penanggulangan bencana alam dan masyarakat Internasional untuk memberikan bantuan segera dan komprehensif kepada rakyat Afganistan” cuitnya di Twitter.

Baca Juga: Apa arti dan Latar Belakang Lahirnya Perayaan Juneteenth? Berikut Penjelasannya

Bencana gempa yang terjadi di Afganistan menambah buruk situasi negara tersebut, yang sudah mengalami kekeringan yang menghancurkan produksi pangannya.

Kondisi perekonomian yang telah hancur membuat 9 juta warga Afganistan berpotensi akan mengalami kelaparan bila situasi tidak tertangani dengan baik.

Pernyataan Sekjen PBB Guteres yang menyerukan pengerahan bantuan baik berupa obat obatan maupun kebutuhan penyelamatan lainnya, telah didistribusikan.

Gempa yang telah merenggut setidaknya 1.000 warga Afganistan Sebagian besar sudah terselamatkan, kondisi yang menyebabkan perekonomian Afganistan kini semakin terpuruk.***

 

Editor: Jeki Purwanto

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah