Network
PORTALKALTENG - Pada hari Kamis lalu Riksdag Swedia memutuskan untuk mengirim 5.000 senjata anti tank lagi ke Ukraina, untuk betahan dari invasi Rusia.
Keputusan itu disepakati dengan suara bulat di dewan, hanya beberapa jam setelah Presiden Zelensky memberikan pernyataan kepada dewan Swedia.
Seperti yang dilansir oleh Expressen sebelumnya, senjata anti tank Swedia telah digunakan dalam perang ini sebelumnya.
Selain pengiriman 5.000 senjata anti tank sebelumnya (AT4), Inggris Raya dan Luksemburg telah mengirim ribuan salinan senjata anti-tank yang dikembangkan Swedia Robot 57, juga disebut NLAW.
Baca Juga: Pertukaran Tawanan Perang Pertama Secara Resmi antara Rusia dan Ukraina, Rasio 10 Banding 10
Namun senjata yang beredar juga berisiko jatuh ke tangan Rusia seperti sebuah posting yang diterbitkan pada hari Rabu oleh akun pro-Rusia di Telegram, yang menyebut dirinya "Koresponden Perang Musim Semi Rusia".
Sebuah unit pasukan khusus Rusia telah berhasil mendapatkan lebih dari senjata anti tank 86 selama serangan di pangkalan Ukraina di dekat kota Chernihiv, utara ibukota Kyiv.
Informasi tersebut juga telah dipublikasikan ulang di situs propaganda Rusia Rusvesna dan oleh akun ""Ukraine Weapons Tracker" di mikroblog Twitter.
"Yang terakhir adalah sumber yang kredibel tentang bagaimana senjata dikirim dan digunakan di Ukrain", menurut ahli senjata Rein Pella, seorang guru di Departemen Sistem Pertahanan di Sekolah Pertahanan Nasional Swedia.
Dia menjelaskan bahwa senjata yang ditangkap dalam pertempuran jarang memiliki manfaat militer yang besar, tetapi semuanya lebih penting dalam perang informasi.
"Ini adalah bagian dari propaganda Rusia untuk menciptakan opini dan diskusi. Untuk alasan yang sama, sumber-sumber Ukraina pada gilirannya mempublikasikan gambar tank Rusia yang ditembak jatuh dan senjata yang ditangkap." ungkap jelasnya
"Rusia mungkin akan menggunakan dua senjata anti tank ini dalam pertempuran berikutnya, tetapi mereka tidak memiliki signifikansi yang menentukan," kata Rein Pella.
Sedangkan Kementerian Pertahanan Finlandia tidak akan membocorkan rincian tentang peralatan atau kerangka waktu pengiriman untuk alasan keamanan.
Finlandia akan mengirim peralatan militer tambahan untuk membantu Ukraina melawan operasi militer khusus Rusia, yang dianggap Helsinki sebagai "invasi", Kementerian Pertahanan Finlandia telah mengumumkan.
Presiden Finlandia Sauli Niinistö membuat keputusan untuk mengirim lebih banyak pasokan ke Ukraina, berdasarkan proposal dari pemerintah.
Kesepakatan ini menandai pertama kalinya pemerintah Finlandia menahan informasi rinci tentang bantuan tersebut dan dukungan militer yang ditawarkan ke Ukraina.
Pada bulan Februari, Finlandia berjanji untuk mendukung Ukraina dengan 2.000 rompi anti peluru, 2.000 helm komposit, 100 tandu dan peralatan untuk dua stasiun perawatan medis darurat.
Setelah itu, negara juga memutuskan untuk memberikan bantuan militer tambahan dalam bentuk 2.500 senapan serbu, 150.000 peluru untuk senapan, 1.500 senjata anti-tank dan 70.000 paket ransum tempur.***
