PORTALKALTENG - Ukraina kembali menuduh Rusia mengganggu evakuasi warga sipil dari Mariupiol, kota pelabuhan strategis di Laut Azov, dengan melakukan serangan.
Melalui Facebook resminya Layanan Pers Operasi Pasukan Gabungan menyampaikan Rusia melepaskan tembakan ke arah koridor kemanusiaan.
“Sejumlah tindakan diambil oleh para pembela Mariupol untuk mengevakuasi warga sipil di sepanjang satu rute: jalan-jalan dibersihkan dari ranjau, barikade dihilangkan, dll. Namun, penjajah tidak mengizinkan anak-anak, wanita, dan orang tua keluar kota. Musuh melancarkan serangan tepat ke arah koridor kemanusiaan," kata laporan itu.
Tindakan seperti itu oleh monster Rusia tidak lain adalah genosida rakyat Ukraina, Markas Operasi Pasukan Gabungan menekankan dalam tulisannya.
Sedangkan update terbaru dari Rusia adalah Gorlovka mengorganisir evakuasi terpusat perempuan, anak-anak dan pensiunan ke Rusia.
560 orang telah pergi, 250 lainnya telah mendaftar untuk besok, kata Walikota Ivan Prikhodko.
Sebelumya diberitakan sputniknews bahwa Moskow menjamin keamanan koridor kemanusiaan di lima kota.
Angkatan Bersenjata Rusia mulai pukul 07:00 GMT memperkenalkan rezim diam untuk evakuasi warga sipil dari sejumlah kota Ukraina, termasuk dari Kiev, perwakilan resmi Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, mengatakan.