Update Operasi Militer Rusia : Presiden Rusia Vladimir Putin Siagakan Pasukan Khusus Pencegahan Nuklir nya

- 27 Februari 2022, 22:42 WIB
Putin Perintahkan Pasukan Penangkal Nuklir Rusia Siaga Tinggi di Tengah Invasi Ukraina dan Ancaman NATO
Putin Perintahkan Pasukan Penangkal Nuklir Rusia Siaga Tinggi di Tengah Invasi Ukraina dan Ancaman NATO /Foto kolase Vladimir Putin dan Nuklir/Reuters

PORTALKALTENG - Update operasi militer Rusia ke Ukraina, Kyiv mengkonfirmasi akan adanya pertemuan di perbatasan.

Disaat yang sama Presiden Rusia Vladimir Putim memerintahkan pasukan pencegah nuklir Rusia untuk siaga dan waspada.

Menanggapi hal tersebut Menteri luar negeri Ukraina menyampaikan bahwa perintah Presiden Rusia Vladimir Putin adalah tambahan tekanan jelang pertemuan.

Berikut update invasi Rusia ke Ukraina dalam beberapa jam terakhir.

Baca Juga: BREAKING NEWS : Rusia Sampaikan Ukraina Setuju Lakukan Pembicaraan di Gomel Perbatasan Belarus dan Ukraina

15:36 Ukraina mengkonfirmasi pembicaraan damai dengan Rusia hari ini. Selama panggilan telepon dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.

Zelensky setuju bahwa delegasi Ukraina akan bertemu dengan delegasi Rusia tanpa prasyarat di perbatasan Ukraina-Belarusia, dekat Sungai Pripyat.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada hari Minggu bahwa dia telah berbicara melalui telepon dengan orang kuat Belarusia dan sekutu Kremlin Alexander Lukashenko.

"Saya sudah berbicara dengan Alexander Lukashenko," kata Zelensky di Facebook, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Baca Juga: Update Operasi Militer Rusia : Moscow Deadline Jawaban Negosiasi Hingga Jam 3, Ukraina Berkeras Lokasi Netral

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Minggu menuduh pihak berwenang Ukraina menyia-nyiakan "kesempatan" untuk mengadakan pembicaraan setelah operasi militer khusus Rusia selam 4 hari terakhir.

Kremlin mengatakan bahwa Putin telah memberi tahu Perdana Menteri Israel Naftali Bennett tentang "jalannya operasi militer khusus untuk melindungi Donbas."

Selama panggilan itu, dia "juga mencatat bahwa delegasi Rusia berada di kota Gomel Belarusia dan siap untuk bernegosiasi dengan perwakilan Kyiv, yang, menunjukkan ketidakkonsistenan, belum memanfaatkan kesempatan ini".

15:31 Putin memerintahkan pasukan pencegah nuklir Rusia untuk waspada. Diktator Rusia Vladimir Putin membuat keputusan sebagai tanggapan atas apa yang disebutnya "pernyataan agresif" oleh negara NATO

Baca Juga: Mengenal Volodymyr Zelenskiy, Presiden Ukraina Ternyata Dulunya Komedian, Inilah Profil Singkatnya

Putin pada hari Minggu memerintahkan kepala pertahanannya untuk menempatkan "pasukan pencegahan" negara itu dalam siaga tinggi ketika ia menuduh negara-negara Barat mengambil langkah-langkah "tidak bersahabat" terhadap negaranya.

"Saya memerintahkan Menteri Pertahanan dan kepala staf umum angkatan bersenjata Rusia untuk menempatkan pasukan pencegahan tentara Rusia ke dalam mode layanan tempur khusus," kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi.

Pasukan pencegahan strategis Rusia biasanya dipahami termasuk senjata nuklir, media Rusia melaporkan.

Amerika Serikat langsung menuduh Putin "membuat ancaman" dengan pengaktifakn pasukan Rusia ini.

Baca Juga: Update Operasi Militer Rusia : Konvoi Pasukan Rusia Merangsek Masuk di Kharkiv dan Sumy yang Dikuasai Ukraina

"Ini adalah pola yang kami lihat dari Presiden Putin selama konflik ini, yang membuat ancaman yang tidak ada untuk membenarkan agresi lebih lanjut," kata sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki di ABC ketika ditanya tentang pengumuman dari Moskow.

Menteri luar negeri Ukraina mengatakan bahwa Kyiv tidak akan menyerah pada pembicaraan dengan Rusia atas invasinya, menuduh Presiden Vladimir Putin berusaha meningkatkan "tekanan" dengan memerintahkan pasukan nuklirnya dalam siaga tinggi.

"Kami tidak akan menyerah, kami tidak akan menyerah, kami tidak akan menyerahkan satu inci pun dari wilayah kami," kata Dmytro Kuleba pada konferensi pers yang disiarkan online.

Pemerintah Turki mengatakan akan menutup selat Dardanelles dan Bosphorus di kedua sisi kota Istanbul untuk kapal perang Rusia yang tidak berpangkalan di Laut Hitam.

Baca Juga: Update Operasi Militer Rusia : Klaim Ukraina Korban di Pihak Moscow Bertambah, Kremlin Klaim Tak ada Korban

Di bawah Konvensi Montreaux 1934, Turki hanya dapat menutup selat untuk pelayaran non-lokal pada saat perang.

Ankara mengatakan puas bahwa situasi di Ukraina saat ini memang sudah memenuhi kriteria.

Kanada telah menutup wilayah udaranya untuk "semua operator pesawat Rusia" sebagai protes atas invasi Rusia ke Ukraina, Ottawa mengumumkan.

"Kami akan meminta pertanggungjawaban Rusia atas serangan tak beralasannya terhadap Ukraina," kata Menteri Transportasi Omar Alghabra di Twitter.

Baca Juga: Make it Better Place for You and For Me, Demikian Penggalan Lirik Lagu 'Heal The World dari Michael Jackson

Penutupan itu, yang berlaku segera, menyelaraskan Kanada dengan sebagian besar negara-negara Eropa.

Ikuti terus perkembangan invasi Rusia ke Ukraina di portalkalteng.***

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: themoscowtimes.com kyivindependent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah