Presiden Rusia Vladimir Putin pada Minggu menuduh pihak berwenang Ukraina menyia-nyiakan "kesempatan" untuk mengadakan pembicaraan setelah operasi militer khusus Rusia selam 4 hari terakhir.
Kremlin mengatakan bahwa Putin telah memberi tahu Perdana Menteri Israel Naftali Bennett tentang "jalannya operasi militer khusus untuk melindungi Donbas."
Selama panggilan itu, dia "juga mencatat bahwa delegasi Rusia berada di kota Gomel Belarusia dan siap untuk bernegosiasi dengan perwakilan Kyiv, yang, menunjukkan ketidakkonsistenan, belum memanfaatkan kesempatan ini".
15:31 Putin memerintahkan pasukan pencegah nuklir Rusia untuk waspada. Diktator Rusia Vladimir Putin membuat keputusan sebagai tanggapan atas apa yang disebutnya "pernyataan agresif" oleh negara NATO
Baca Juga: Mengenal Volodymyr Zelenskiy, Presiden Ukraina Ternyata Dulunya Komedian, Inilah Profil Singkatnya
Putin pada hari Minggu memerintahkan kepala pertahanannya untuk menempatkan "pasukan pencegahan" negara itu dalam siaga tinggi ketika ia menuduh negara-negara Barat mengambil langkah-langkah "tidak bersahabat" terhadap negaranya.
"Saya memerintahkan Menteri Pertahanan dan kepala staf umum angkatan bersenjata Rusia untuk menempatkan pasukan pencegahan tentara Rusia ke dalam mode layanan tempur khusus," kata Putin dalam pidato yang disiarkan televisi.
Pasukan pencegahan strategis Rusia biasanya dipahami termasuk senjata nuklir, media Rusia melaporkan.
Amerika Serikat langsung menuduh Putin "membuat ancaman" dengan pengaktifakn pasukan Rusia ini.