PORTALKALTENG - Pengamat dari badan keamanan Eropa OSCE pada hari Sabtu melaporkan lebih dari 1.500 pelanggaran gencatan senjata di Ukraina timur.
Dalam sebuah laporan yang meliput serangan pada hari Jumat, pemantaunya mencatat 591 pelanggaran di Donetsk.
Kemudian 975 pelanggaran di negara tetangga Luhansk, dua wilayah yang sebagian dikuasai oleh separatis yang diduga didukung Rusia.
Sebuah peta yang meruntuhkan pelanggaran menunjukkan pertempuran terberat sekarang di bagian barat laut wilayah Luhansk.
Luhansk berada sekitar 20 kilometer (12 mil) tenggara kota Severodonetsk yang dikuasai pemerintah.
Menteri Dalam Negeri Ukraina Denys Monastyrskiy mengalami bentrokan secara langsung pada hari Sabtu.
Ia harus merunduk untuk berlindung ketika mortir jatuh dalam jarak beberapa ratus meter darinya saat dia di garis depan dengan wartawan.
Berikut laporan SMM OSCE pada 19 Februari 2022
Di wilayah Donetsk, SMM mencatat 591 pelanggaran gencatan senjata, termasuk 553 ledakan.
Pada periode pelaporan sebelumnya, tercatat 222 pelanggaran gencatan senjata di wilayah tersebut.
Di wilayah Luhansk, Misi mencatat 975 pelanggaran gencatan senjata, termasuk 860 ledakan.
Pada periode pelaporan sebelumnya, tercatat 648 pelanggaran gencatan senjata di wilayah tersebut.
Baca Juga: Lirik Lagu Darkside dari BLINK 182, Salah Satu Band Pop Punk yang Tenar di Tahun 2000an
SMM menguatkan laporan tentang korban sipil di Marinka yang dikuasai pemerintah, wilayah Donetsk.
Misi menindaklanjuti laporan kerusakan sekolah di Vrubivka yang dikendalikan pemerintah di wilayah Luhansk.
SMM terus memantau area pelepasan di dekat Stanytsia Luhanska, Zolote dan Petrivske.
Tim mencatat pelanggaran gencatan senjata (termasuk ledakan) di dekat area pelepasan di dekat Stanytsia Luhanska dan Zolote.
Baca Juga: Lirik Lagu Never There dari SUM 41 yang Didedikasikan Kepada Para Orang Tua Tunggal Dimanapun Berada
SMM terus menindaklanjuti situasi warga sipil, termasuk di empat pos pemeriksaan masuk-keluar dan tiga pos pemeriksaan yang sesuai dari formasi bersenjata di wilayah Donetsk dan Luhansk.
Kebebasan bergerak SMM terus dibatasi, termasuk di dua pos pemeriksaan formasi bersenjata di wilayah Donetsk.***