Terjepit Diantara Dua Sisi Kekuatan MIliter Besar Dunia, Warga Ukraina Lakukan Berbagai Cara Untuk Bertahan

- 2 Februari 2022, 11:47 WIB
Petinju Oleksandr Usyk bersama pertahanan teritorial Kyiv Ukraina
Petinju Oleksandr Usyk bersama pertahanan teritorial Kyiv Ukraina /Tangkapan layar instagram @xcellentmma

Baca Juga: Timnas Indonesia U23 Panggil 29 Pemain untuk Mengikuti Training Camp di Bali selama Satu Minggu

“Kota ini harus dilindungi, Kita perlu melakukan sesuatu, tidak panik dan berlutut. Kami tidak menginginkan ini.”” kata Viktoria Balesina, yang mengajar tenis meja kepada para remaja di kota Kharkiv.

Balesina ingat saat ini ditekan untuk menghadiri demonstrasi pro-Rusia selama gerakan protes yang melanda Ukraina setelah Rusia menyerang pada tahun 2014 - tahun yang benar-benar mengubah hidupnya.

Seorang penutur bahasa Rusia seumur hidup yang lahir dan besar di Kharkiv, dia beralih ke bahasa Ukraina.

Kemudian dia bergabung dengan kelompok yang terdiri dari sekitar selusin wanita yang bertemu setiap minggu di gedung kantor untuk pengajaran pertahanan komunitas.

Baca Juga: Tips Memaksimalkan Search Engine Optimization pada Bisnis Berbasis Penggunaan Internet dan Media Online

Sekarang bahasa Ukrainanya hampir fasih sefasih ia mengisi ulang senapan mesin ringan dengan hampir nyaman.

Ini bukan kehidupan yang dia harapkan pada usia 55tahun, tetapi dia menerimanya seperlunya.

Banyak orang di lingkaran sosialnya bersimpati dengan Rusia, tetapi bukan mereka yang mendorongnya hari ini.

“Saya akan melindungi kota bukan untuk orang-orang itu, tetapi untuk para wanita yang berlatih bersama saya,” katanya.

Halaman:

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah