Kim Jong Un Dikecam Sejumlah Negara, Karena Melaksananakan Uji Coba Peluncuran Rudal Hipersonik

- 6 Januari 2022, 17:58 WIB

PORTALKALTENG - Presiden Korea Utara, Kim Jong Un tengah menjadi sorotan usai mengungkapkan janjinya yang akan memperkuat militer negaranya tersebut.

Sebelumnya Militer Korea Utara mengeklaim bahwa pihaknya telah menguji coba rudal hipersonik.

Uji coba rudal hipersonik tersebut dilakukan Korea Utara dalam peluncuran besar pertamanya pada tahun 2022 ini.

Korea Utara juga mengatakan bahwa pihaknya berhasil meluncurkan amunisi hipersonik dalam uji coba tersebut.

Baca Juga: Persiapan Pernikahan Sudah Mencapai 80 Persen, Aditya Zoni dan Yasmine Ow Akan Segera Menikah Bulan Ini

Tak hanya itu, Korea Utara mengeklaim bahwa proyektil itu mengenai sasaran yang jaraknya ratusan mil.

Sementara itu, Washington mengecam langkah Korea Utara itu dinilai telah mengganggu stabilitas. Dilansir PortalKalteng dari Pikiran-Rakyat.com dengan judul artikel Korea Utara Akan Uji Coba Peluncuran Rudal Hipersonik, Langkah Kim Jong Un Dikecam Sejumlah Negara

Rudal itu dikonfirmasi "tepat mencapai target yang ditetapkan" sekira 700 km (435 mil) di lepas pantai timur Korea Utara selama uji peluncuran.

Kantor Berita Pusat Korea yang dikelola pemerintah mengatakan pada Kamis, 6 Januari 2022 waktu setempat, mengatakan bahwa Kim Jong Un tidak menghadiri penembakan itu.

Pada Rabu waktu setempat, militer Korea Utara pertama kali melaporkan peluncuran rudal Korea Utara tersebut, hal itu terjadi sejak Oktober tahun lalu.

Seoul sejak itu mendesak Korea Utara untuk "dengan tulus menanggapi upaya kami untuk menciptakan perdamaian dan kerja sama melalui dialog."

Sementara itu, Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in hadir untuk acara peletakan batu pertama jalur kereta api melalui kota perbatasan Goseong, bagian dari upaya untuk menghubungkan kembali transit antara kedua tetangga.

Departemen Luar Negeri AS mengutuk uji coba rudal itu sebagai "pelanggaran terhadap beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB" dan "ancaman bagi tetangga DPRK dan masyarakat internasional."

Komando Indo-Pasifik Washington, sebelumnya mengakui bahwa, "Peristiwa ini tidak menimbulkan ancaman langsung bagi personel atau wilayah AS, atau sekutu kami."

Meskipun masih mengecam peluncuran karena memiliki dampak destabilisasi di wilayah tersebut.

Pyongyang pertama kali mengklaim memiliki senjata hipersonik rudal Hwasong-8 menyusul tes lain September lalu.

Baca Juga: Wali Kota Palangkaraya Fairid Naparin Akan Adakan Resepsi Pernikahan Selama 2 Hari di Palangkaraya

Namun, para pejabat militer di Seoul mengatakan bahwa amunisi tersebut tampaknya masih dalam tahap awal pengembangan pada saat itu.

Meskipun Korea Utara telah menahan diri dari uji coba rudal jarak jauh dan senjata nuklir sejak 2017, uji coba amunisi jarak pendek dan menengahnya sering mendapat kecaman dari AS, yang mempertahankan kehadiran sekitar 30.000 tentara di Korea Selatan.***(Rinrin Rindawati/PikiranRakyat)

Editor: Hendrikus Sismanto Jueldis Imban

Sumber: China News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah