Limbah Nurdles, Beracun Terburuk dan Berbahaya Diramal Akan Mencapai di Perairan Indonesia dan Malaysia

- 30 November 2021, 17:33 WIB

PORTALKALTENG - Nurdles merupakan limbah beracun terburuk yang ada di lautan dalam bentuk pelet plastik kecil yang mengapung di perairan.

Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari The Guardian, Nurdles mulai ditemukan usai kapal kontainer X-Press Pearl terbakar dan tenggelam di Samudra Hindia pada bulan Mei 2021.

Terbakarnya kapal tersebut menimbulkan ketakutan Sri Lanka atas kerusakan lingkungan akibat 350 ton bahan bakar minyak berat kapal itu akan tumpah ke laut.

Menanggapi insiden tersebut, PBB mengklasifikasikannya sebagai bencana maritim terburuk yang bukan disebabkan tumpahan bahan bakar mintak berat dan bahan kimia berbahaya di kapal.

Baca Juga: Presiden AS, Joe Biden Sebut Warga AS Tidak Perlu Khawatir Terhadap Varian Omicron : Kami Punya Banyak Alat

Kondisi berbahaya dari bencana tersebut disebutkan PBB berasal dari tumpahan 87 kontainer penuh pelet plastik seukuran miju-miju yaitu nurdles.

Sejak bencana tersebut terjadi, nurdles terlah menyapu ratusan garis pantai Sri Lanka dan diperkirakan akan mendarat melintasi garis pantai Samudra Hindia dari Indonesia dan Malaysia hingga Somalia.

Bahkan, yang lebih parah lagi, nurdles ditemukan di mulut ikan dan tubuh lumba-lumba mati dengan sekira 1680 ton pelet plastik itu dilepaskan ke laut.

Nurdles merupakan pelet plastik praproduksi yang kurang dikenal banyak orang yang dibuat dari polietilen, polipropilen, polistiren, polivinil klorida, dan plastik lainnya.

Halaman:

Editor: Hendrikus Sismanto Jueldis Imban

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah