Terkena Jebakan Utang China, Uganda Harus Relakan Salah Satu Bandara di Negaranya

- 29 November 2021, 19:06 WIB

PORTALKALTENG - Negara Uganda kehilangan satu-satunya bandara internasionalnya karena gagal membayar utang ke China, media Afrika melaporkan.

Pemerintah Uganda dinilai gagal membalikkan perjanjian pinjaman dengan China yang memiliki persyaratan pembayaran untuk menyerahkan satu-satunya bandara.

Pekan lalu, Menteri Keuangan Uganda, Matia Kasaija telah meminta maaf kepada Parlemen karena telah "salah menangani" pinjaman multi-juta dolar dengan China.

Menurut laporan media Sahara Reporters, delegasi pejabat Uganda juga telah mengunjungi China pada awal tahun ini.

Baca Juga: PLN UIW Kalselteng Amankan 169 Gardu Distribusi di Wilayah Terdampak Banjir di Kalimantan Selatan

Hal itu dilakukan dalam upaya untuk menegosiasikan ulang klausul beracun terkait pinjaman dengan China untuk memperluas Bandara Internasional Entebbe.

Namun, mereka pulang dengan tangan kosong karena pemerintah China menolak untuk mengizinkan perubahan apa pun dalam ketentuan asli dari kesepakatan itu.

Kejadian memalukan tersebut bermula pada saat tahun 2015, Bank Ekspor-Impor (EXIM) China meminjamkan Uganda 207 juta dolar atau setara Rp2,9 triliun dengan bunga dua persen pada saat pencairan.

Pinjaman tersebut dimaksudkan untuk memperluas Bandara Internasional Entebbe, dengan jangka waktu pengembalian dalam 20 tahun termasuk masa tenggang tujuh tahun, News X melaporkan.

Halaman:

Editor: Hendrikus Sismanto Jueldis Imban

Sumber: India Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x