4 Juta Anak Afghanistan Putus Sekolah, Lebih dari Setengahnya Adalah Anak Perempuan

- 28 November 2021, 00:01 WIB

PORTALKALTENG - UNICEF mengatakan bahwa lebih dari empat juta anak di Afghanistan masih putus sekolah.

Dalam pernyataannya, UNICEF menuturkan dari total anak Afghanistan yang putus sekolah tersebut, lebih dari setenganya adalah anak-anak perempuan.

Melalui cuitan yang diunggah di akun media sosial Twitter resmi milik UNICEF, mengungkapkan bahwa pihaknya mendukung 5.350 kelas pendidikan berbasis komunitas yang memastikan akses pembelajaran untuk lebih dari 142.700 anak di seluruh Afghanistan.

"Namun lebih banyak yang harus dilakukan, lebih dari 4 juta anak-anak masih putus sekolah, lebih dari setengahnya adalah perempuan," tutur UNICEF, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari India Today.

Baca Juga: Begini Kebijakan PPKM Level 3 yang akan Diterapkan Saat Libur Nataru

UNICEF sebelumnya mengatakan dalam sebuah cuitan bahwa mereka telah menerima 'laporan yang dapat dipercaya' dari keluarga yang menawarkan anak perempuan berumur 20 hari untuk pernikahan di masa depan dengan imbalan mas kawin.

"Karena kebanyakan gadis remaja masih tidak diperbolehkan untuk kembali ke sekolah, risiko pernikahan anak sekarang bahkan lebih tinggi," kata Direktur Eksekutif UNICEF dalam sebuah pernyataan.

"Pendidikan seringkali merupakan perlindungan terbaik terhadap mekanisme koping negatif seperti pernikahan anak dan anak, tenaga kerja," sambungnya.

Perkiraan oleh UNICEF juga mengungkapkan bahwa 28 persen wanita Afghanistan berusia 15-49 tahun menikah sebelum usia 18 tahun.

Menurut direktur UNICEF, situasi ekonomi yang sangat mengerikan di Afghanistan mendorong lebih banyak keluarga ke dalam kemiskinan dan memaksa mereka untuk membuat pilihan putus asa, seperti menempatkan anak-anak untuk bekerja dan menikahkan anak perempuan di usia muda.

Pernyataan lebih lanjut menyatakan bahwa UNICEF bekerja dengan mitra untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko bagi anak perempuan jika mereka menikah dini.

Hal itu dikatakan organisasi PBB tersebut ketika memberikan bantuan tunai untuk membantu mengimbangi risiko kelaparan, pekerja anak dan pernikahan anak di antara keluarga yang paling rentan.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Sejak Taliban mengambil alih negara itu, ekonomi kian runtuh, menyebabkan peningkatan tajam dalam jumlah orang tua miskin yang terpaksa menjual anak perempuan mereka.

Baca Juga: Bupati Lamandau Buka Secara Resmi Kejuaraan Menembak Pengkab Perbakin Lamandau, Bupati Cup II

Kasus anak perempuan muda yang ditawarkan dengan imbalan mas kawin, agar keluarga mereka tidak kelaparan pun bukan merupakan yang pertama kalinya terjadi di Afghanistan.

Bulan lalu, seorang gadis berusia sembilan tahun dijual sebagai pengantin anak-anak kepada seorang pria berusia 55 tahun dengan harga sekira Rp17 juta dalam bentuk domba, tanah, dan uang tunai.

Ayah dari gadis berusia 9 tahun itu mengatakan bahwa dia terpaksa melakukan itu karena tidak punya pilihan lain, agar ia bisa menjaga yang lain tetap hidup.***

Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul UNICEF: 4 Juta Anak Afghanistan Putus Sekolah, Lebih dari Setengahnya adalah Perempuan

Editor: Hendrikus Sismanto Jueldis Imban

Sumber: India Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah