Beberapa kelompok bersenjata termasuk Pasukan Demokratik untuk Pembebasan Rwanda, yang dikenal dengan akronim Prancis FDLR, Mai-Mai dan M23 secara teratur bersaing untuk menguasai sumber daya alam Kongo timur.
Terlepas dari bahaya tersebut, sejumlah bisnis China untuk mencari mineral langka dan sumber daya alam lainnya telah pindah ke Kongo dan negara-negara Afrika lainnya yang tidak stabil
Pekerja China juga menjadi sasaran penculikan dan serangan di Pakistan dan negara-negara lain yang memiliki pemberontakan aktif diwilayahnya.***