Network
PORTALKALTENG - Nama Sulaiman Abdul Aziz Al Rajhi mungkin terdengar asing ditelinga orang Indonesia, namun tahukan kamu, Sulaiman Abdul Aziz Al Rajhi merupakan seorang miliarder yang namanya pernah tercatat dimajalah Forbes 2015.
Meskipun memiliki harga yang melimpah, Sulaiman Abdul Aziz Al Rajhi lebih memilih untuk hidup sederhana dan memilih menyumbangkan harta yang ia miliki.
Kekayaan Sulaiman Abdul Aziz Al Rajhi ditaksir mencapai $7.9 miliar pada tahun 2015 oleh majalah Forbes, menjadikannya orang terkaya ke-120 di dunia.
Baca Juga: Militer AS Dilaporkan Menutupi Serangan Udara yang Menewaskan Perempuan dan Anak-anak di Suriah
Berikut adalah fakta menarik Sulaiman Abdul Aziz Al Rajhi yang menarik untuk kamu ketahui.
1. Pendiri Ar-Rajhi Bank
Mengutip dari Forbes, Sulaiman Abdul Aziz Al Rajhi merupakan pendiri Ar-Rajhi Bank. Meskipun begitu, ia tercatat sebagai seorang yang terlahir dari keluarga sederhana serta ia juga tidak memiliki jenjang pendidikan yang tinggi.
Berbagai pekerjaan telah ia lakukan sejak usia 9 tahun, salah satunya ia tercatat pernah menjadi seorang porter yang membawa barang belanjaan para pengunjung pasar Al-Kahdra, Riyadh, Arab Saudi.
2. Memiliki Kekayaan Rp. 29,8 triliun
Pada tahun 2015 ia tercatat memiliki kekayaan yang ditaksir sekitar USD2,1 Miliar atau dengan kurs hari ini (14.192) Rp. 29,8 Triliun. Namun pada tahun 2016 ia tersingkir dari peringkat Forbes.
3. Pengumpul Kurma
Pada usia 12 tahun, Sulaiman bin Abdul Aziz Al Rajhi tercatat pernah bekerja sebagai pengumpul kurma. Hingga berhasil membuka 30 cabang perusahaan di seluruh Arab Saudi. Selain negara kelahirannya, Sulaiman Ar Rajhi juga membuka cabang di beberapa negara lain, seperti Mesir dan Lebanon.
Baca Juga: Covid-19 di Melonjak Drastis, Pemerintah Belanda Berlakukan Lockdown
4. Telah Banyak Melakukan
Pekerjaan Kemudian, Sulaiman mulai bekerja sebagai koki di salah satu hotel di Riyadh, menjadi penjual minyak, hingga membuka toko kelontongnya sendiri. Sulaiman juga sempat bekerja di perusahaan pertukaran mata uang yang dimiliki saudaranya, Saleh Al Rajhi, sebelum bekerja sama mendirikan cabang baru perusahaan tersebut pada 1956.
