Rusia Tunding Amerika Enggan Konfik Ukraina Berakhir, Terus Kirimkan Persenjataan

14 April 2022, 22:14 WIB
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.* /Sky News/

PORTALKALTENG - Rusia kembali menunding Amerika Serikat tidak menginginkan perdamaian di Eropa dengan terus memasok persenjataan ke Ukraina.

Juru bicara kepresidenan Rusia Dmitry Peskov mengatakan bahwa Amerika tidak akan memasok senjata ke Kiev, jika benar-benar ingin menjaga perdamaian di Eropa,

Pejabat Kremlin menyampaikan bahwa menurut pendapatnya itu kemungkinan memaksa Amerika untuk berhenti memicu ketegangan di Ukraina adalah "keinginan untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas di Eropa."

"Juga, dorongan Ukraina untuk mematuhi persyaratan yang telah dirumuskan Rusia dengan sangat jelas," kata Peskov.

Baca Juga: Ukraina Tidak Membantah ada Marinir dari Brigade ke 36 yang Ditangkap Rusia, Namun Konfirmasi Pasukannya Lolos

Pada hari Rabu 13 April 2022, Presiden AS Joe Biden mengumumkan keputusan untuk memberi Kiev bantuan militer $800 juta lagi.

Selain itu AS juga berencana mengirimlan 11 helikopter Mi 17, 200 pengangkut personel lapis baja, 18 howitzer 155-mm dan 40 peluru artileri, 300 amunisi Switchblade, 500 rudal untuk Javelin dan ribuan sistem anti-tank lainnya.

"Dukungan tanpa syarat dari otoritas Ukraina oleh Washington dan Brussel telah menjadi puncak dari kursus Russofobia Barat," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Kamis 4 April 2022 di konferensi Hubungan Internasional Digital - 2022 di MGIMO.

"Puncak dari kursus Russophobia ini adalah dukungan tanpa syarat Washington dan Brussel untuk rezim nasionalis radikal Kiev, pemeliharaan ultra-radikal di Ukraina, dan penciptaan 'anti-Rusia' dari Ukraina," katanya.

Baca Juga: Rudal Neptune atau Neptunus, Misil Anti Kapal Milik Ukraina yang Diklaim Hantam Kapal Perang Rusia

Menurut Sergey Lavrov bahwa negara Barat, yang dipimpin oleh Amerika Serikat, kini berupaya memulihkan dan mengkonsolidasikan dominasinya dalam urusan internasional,

Ia menunding tujuan AS adalah "agar terus menyelesaikan kepentingan pribadinya yang sempit dengan mengorbankan kepentingan nasional" negara lain.

Sedangkan "bagian terpenting dari garis agresif ini adalah kebijakan lama Barat tentang penahanan komprehensif dan sistemik negara kita. Di semua lini, seperti yang mereka katakan," katanya.

Menteri mengatakan bahwa selama delapan tahun Barat juga telah "melindungi" keengganan Kiev untuk mematuhi perjanjian Minsk dan mendorong pihak berwenang Ukraina untuk menyelesaikan krisis di Donbass dengan paksa.

Baca Juga: Ukraina Klaim Hantam Kapal Rusia dengan Missille Neptunus, Moscow Sebut 'Ledakan Amunisi'

"Ukraina secara aktif diseret ke NATO, didorong dalam segala hal untuk melarang bahasa Rusia, pendidikan Rusia, media Rusia, menangkap orang, menganiaya dan bahkan membunuh jurnalis independen, dipompa dengan senjata mematikan," tunding Lavrov.

Ikuti terus perkembangan invasi Rusia ke Ukraina hanya di portalkalteng.***

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: TASS

Tags

Terkini

Terpopuler