PORTALKALTENG - Sejumlah foto dan video beredar di internet dengan narasi puluhan jenazah warga sipil di Bucha wilayah Kyiv bergelimpngan di jalanan yang diduga korban keganasan tentara Rusia dan sekutunya.
"Warga sipil yang tewas terlihat di sela-sela jalan raya 20 km dari Kyiv, wilayah Kyiv, Ukraina 2 April 2022. Di bawah selimut satu pria dan 2-3 wanita telanjang mati, yang coba dibakar di pinggir jalan." tulis Facebook Mikhail Palinchak.
Selain itu wali kota Bucha Anatoly Fedoruk juga menyampaikan kepada kantor berita AFP bahwa kuburan masal ditemukan di wilayahnya.
"Walikota Bucha, Anatoliy Fedoruk, melaporkan bahwa kuburan massal telah ditemukan di kota (Bucha adalah kota di barat laut Kyiv). Hampir 300 orang telah dimakamkan di sana, sementara puluhan mayat tergeletak di jalan-jalan, beberapa dengan tangan terikat, seperti yang dilansir prava pada Minggu 3 Maret 2022.
Anatoliy Fedoruk melaporkan bahwa kuburan massal ini ditemukan di Bucha, di mana 280 orang telah dimakamkan.
Selain itu ia juga menyampaikan bahwa jalan-jalan kota Bucha yang dihancurkan ditutupi dengan mayat warga sipil.
"Mayat setidaknya 20 pria berpakaian sipil telah ditemukan di salah satu jalan kota setelah dibebaskan dari pasukan Rusia," menurut wartawan yang mengikuti pasukan Ukraina.
Penasihat Senior Presiden Ukraina mengatakan bahwa banyak korban yang ditembak oleh para penyerang dengan tangan terikat.
Pihak Ukraina menyampaikan bahwa orang-orang tak bersenjata yang dibunuh oleh Rusia.
"Mayat orang-orang dengan tangan terikat telah ditemukan di jalan-jalan. Mereka ditembak mati oleh tentara Rusia. Orang-orang ini bukan milik pasukan militer. Mereka tidak memiliki senjata." ungkap Mykhailo Podolyak.
"Mereka tidak menimbulkan ancaman apa pun. Berapa banyak lagi kasus seperti itu yang terjadi di wilayah pendudukan sekarang?" ujarnya.
Rusia sendiri pernah menyampaikan bahwa siapapun yang menyerang tentaranya maka akan ditanggapi dengan serius, seperti warga sipil bersenjata dan tentara bayaran asing.
Mykhailo Podolyak menambahkan bahwa Ukraina tidak meminta untuk menggantikannya dalam pertempuran melawan Rusia, tetapi Ukraina membutuhkan senjata untuk membela diri.
Rusia sendiri selalu berdalih men "demiliterisasi" dan "nazifikasi" Ukraina serta hanya menyerang militer Ukraina saja dengan senjata presisis tinggi.
Ikuti terus perkembangan "operasi militer khusus" di Ukraina hanya di portalkalteng.***