Bola Panas, Rusia Ungkap Penyelesaian Konflik Ukraina Rusia Tergantung Langkah Amerika Serikat dan NATO

14 Februari 2022, 11:29 WIB
Bola Panas, Rusia Ungkap Penyelesaian Konflik Ukraina Rusia Tergantung Langkah Amerika Serikat dan NATO /Efrem Lukatsky/AP

PORTALKALTENG - Walaupun invasi Rusia ke Ukraina tidak terjadi dalam beberapa hari ke depan, krisis mencapai titik kritis.

Stabilitas Eropa dan masa depan hubungan negara Timur-Barat tergantung pada keseimbangan konflik ini.

Sebuah konvergensi peristiwa selama minggu mendatang dapat menentukan apakah jalan buntu diselesaikan secara damai atau Eropa sedang berperang.

Keamanan Eropa pasca-Perang Dingin dan batasan yang telah lama disepakati yang dipertaruhkan saat ini.

Baca Juga: Rilis Trailer Terbaru Film Doctor Strange, Marvel Studios Hadirkan Patrick Steward alias Professor X

Pemerintahan Biden pada hari Jumat 11 Februari 2022 mengatakan invasi dapat terjadi kapan saja, dengan kemungkinan target tanggal Rabu, dikutip portalkalteng dari APNews Senin 14 Februari 2022.

Menurut kabar dari Amerika Serikat, dan Washington akan dan telah mengevakuasi hampir semua staf kedutaannya di Kyiv, ibu kota Ukraina.

Panggilan telepon antara Presiden Joe Biden dan pemimpin Rusia Vladimir Putin pada hari Sabtu tidak melakukan apa pun untuk meredakan ketegangan.

Kemudian Biden dan presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy juga berbicara pada hari Minggu 13 Februari 2022.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aquarius Senin 14 Februari 2022, Beberapa Pekerjaan Anda Terkadang Bisa Membuat AndaTertantang

Bahkan sebelum peringatan dan langkah diplomatik AS terbaru, para analis melihat ini sebagai minggu yang kritis bagi masa depan Ukraina.

“Rusia dan Amerika Serikat mendekati puncak konflik kepentingan mereka mengenai bentuk masa depan tatanan Eropa,” kata Timofei Bordachev, kepala Pusat Penelitian Eropa di Sekolah Tinggi Ekonomi Moskow.

“Para pihak dapat mengambil tindakan terhadap satu sama lain yang akan melangkah lebih jauh dari apa yang dianggap dapat diterima baru-baru ini,” katanya dalam analisis baru-baru ini.

Dalam seminggu ke depan, Washington dan NATO mengharapkan tanggapan resmi Moskow setelah mereka menolak tuntutan keamanan utamanya, dan latihan militer besar Rusia di Belarus.

Baca Juga: Lirik Lagu Valentine dari Martina McBride yang Tak Lekang Oleh Waktu, Mari Bernostalgia ke Era 90 an

Nasib pasukan Rusia sekarang di Belarus akan menjadi kunci untuk menilai niat Kremlin kedepan.

Konferensi keamanan internasional akan berlangsung di Munich akhir pekan depan, dengan Wakil Presiden Kamala Harris, Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan pejabat tinggi Eropa.

Putin telah memperingatkan Barat bahwa dia tidak akan mundur atas permintaannya untuk menjauhkan Ukraina dari NATO.

Ia berpendapat bahwa jika Ukraina menjadi anggota dan mencoba menggunakan kekuatan untuk merebut kembali Semenanjung Krimea yang dianeksasi oleh Moskow pada 2014.

Baca Juga: Lirik Lagu Timur Manis Tapi Bukan Gula dari Mellyyanox, Dengan Irama Reggae Asik Buat Santai

Menteri luar negerinya, Sergey Lavrov, telah meminta negara-negara Barat untuk menjelaskan bagaimana mereka menafsirkan prinsip "keamanan yang tak terpisahkan" yang diabadikan dalam perjanjian internasional yang mereka tandatangani.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka tidak akan menerima tanggapan kolektif dari Uni Eropa dan NATO, bersikeras pada tanggapan individu dari masing-masing negara.

Berusaha untuk melawan argumen NATO bahwa setiap negara bebas memilih aliansi, Moskow menuduh NATO melanggar prinsip dan membahayakan keamanan Rusia.

“Tuntutan berani Rusia dan penolakan AS yang sama kerasnya terhadap mereka telah mendorong agenda internasional menuju konfrontasi lebih dari sebelumnya sejak puncak Perang Dingin,” kata Bordachev.

Baca Juga: Lirik Lagu Dayak Berjudul Tetep Tanggar dari Intan Aishwara, Menambah Warna Musik dengan Bahasa Daerah

Dia berpendapat bahwa hubungan yang lebih dekat dengan China telah memperkuat tangan Moskow.

“Apa pun tujuan yang dapat dikejar Rusia sekarang, ia dapat merencanakan masa depannya dalam kondisi putusnya hubungan dengan Barat,” kata Bordachev.

Para pejabat Rusia telah menekankan bahwa negosiasi penyelesaian atas Ukraina sangat bergantung pada Amerika Serikat dan bahwa sekutu Barat hanya berbaris mengikuti perintah Washington.***

Editor: Patriano Jaya Maleh

Sumber: APNews

Tags

Terkini

Terpopuler