India Mengecam Tindakan China Ganti Nama di Kawasan Himalaya yang Jadi Sengketa

31 Desember 2021, 20:27 WIB

PORTALKALETENG - China yang memberikan nama "ciptaan" mereka ke beberapa tempat di wilayah Himalaya, yang menjadi sengketa, mendapat kecaman dari India.

Tindakan tersebut upaya China untuk menegaskan kedaulatan atas wilayah yang terletak di perbatasan dengan India ini.

Beberapa bentangan perbatasan yang panjang diperdebatkan, ditambah hubungan dua negara memburuk secara dramatis setelah 20 tentara India tewas dalam perkelahian pada Juni 2020.

Semenjak saat itu, China dan India telah memperkuat kawasan yang menjadi sengketa, masing-masing pihak menambahkan ribuan tentara dan perangkat keras militer.

Baca Juga: Program Teritorial, Bakti Sosial Kodim Palangkaraya Tinjau Perlestarian Ternak Sapi di Kalampangan

Pasalnya, beberapa kali putaran pembicaraan untuk damai ternyata gagal mengurangi ketegangan di kedua negara.

Minggu ini, Kementerian Urusan Sipil mengatakan telah "menstandarkan" nama-nama 15 tempat di Zangnan ("Tibet Selatan"), sebutan China untuk wilayah yang disebut Arunachal Pradesh oleh India. Dilansir PortalKalteng dari Pikiran-Rakyat.com dengan judul artikel India Geram China Ganti Nama di Kawasan Himalaya yang Jadi Sengketa

Pihak Beijing memberikan setiap daerahnya dengan nama resmi dari China, yang membuat geram India.

Perubahan nama kawasan pemukiman, sungai, dan pegunungan mengikuti langkah serupa pada 2017, di mana saat itu melibatkan enam lokasi lain di kawasan yang sama.

“Arunachal Pradesh selalu, dan akan selalu menjadi bagian integral dari India,” kata kementerian luar negeri India, Kamis, 30 Desember 2021.

Juru bicara Arindam Bagchi menyatakan menetapkan nama ke tempat-tempat yang ada di Arunachal Pradesh tidak akan mengubah fakta yang terjadi.

Sementara itu, juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian mengatakan "Tibet Selatan berada di Daerah Otonomi Tibet China.

Karenanya, dia melanjutkan, secara historis masuk ke dalam wilayah China, dia menambahkan bahwa pergantian nama termasuk lingkup kedaulatan China.

Baca Juga: Pakar Kesehatan Ungkap Dampak yang Ditimbulkan Saat Menggunakan Gadget Terlalu Lama

Sebagai informasi, selama berabad-abad Tibet telah berganti-ganti nama antara kemerdekaan dan kontrol oleh China.

Tibet dengan keras mempertahankan dan memiliterisasi perbatasan mereka, serta mengesampingkan perdebatan mengenai kepemilikan historis China atas wilayah tersebut.

Di sisi lain, India melihat Undang-Undang Perbatasan Darat China yang baru, disetujui pada Oktober dan mulai berlaku pada 1 Januari, sebagai penguatan posisi Beijing.

Di Undang-Undang yang dimaksud tercatat bahwa kedaulatan dan integritas teritorial China itu suci dan tidak dapat diganggu gugat.

Selain itu, Beijing memiliki pilihan untuk mengambil langkah-langkah untuk menjaga integritas teritorial dan batas-batas tanah, menjaga, dan memerangi tindakan yang merusak kedaulatan.

Pada Oktober, India menyampaikan harapan kalau China menghindari melakukan tindakan dengan dalih undang-undang tersebut, yang secara sepihak dapat mengubah situasi di daerah perbatasan India-China.***(Aliyah Bajrie/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Hendrikus Sismanto Jueldis Imban

Sumber: Al Arabiya

Tags

Terkini

Terpopuler