PORTAL KALTENG - Demam Korean Pop (KPop) semakin banyak diminati remaja hingga masyarakat dewasa di seluruh dunia.
Tidak bisa kita pungkiri bahwa KPop masih berpengaruh atas budaya Korea Selatan yang menjadi konsumsi penikmat lagu-lagu boygroup dan girlgroup.
Salah satu boygroup KPop yang terkenal ialah Bangtan Boy (BTS).
BTS terkenal herkat bakat dan visual yang memukau dari membernya.
Boygroup HYBE Labels itu berhasil meraih pasar yang besar di KPop dan banyak yang mencintai mereka hingga masuk ke dalam fandom bernama ARMY.
Akan tetapi, HYBE Labels tidak beruntung tahun ini dengan kabar wajib militer dan juga aktifitas member secara individu membuat saham turun.
Baca Juga: Kritikus Musik Mengatakan BTS Tidak Boleh di Bebaskan dari Wajib Militer, Berikut Penjelasannya
Ketidakpastian atas pendaftaran militer BTS telah membuat HYBE Labels mengalami kerugian lebih dari $10 miliar atau setara dengan 153 triliun rupiah!
Angka kerugian itu hanya dicapai selama setahun terakhir dari kapitalisasi pasar HYBE Labels.
Saham HYBE Labels turun sekitar 70% dari puncaknya hingga di bawah harga IPO.
Cara mengatasi penurunan saham ini hanya bergantung pada kepastian BTS apakah akan wajib militer atau tidak.
Kemudian, demi menekan penurunan saham, HYBE Labels telah secara aktif berinvestasi ke dalam teknologi AI dan IT, serta NFT.
Salah satu investasi terbaru mereka adalah mengakuisisi Superton dan pengembang suara AI seharga $40 juta.
Baca Juga: Netizen Menduga Foto V BTS Meringkuk dengan Kucing Diambil di Tempat Tidur Jennie BLACKPINK
Investasi ini akan berhasil untuk HYBE Labels masih belum diketahui, tetapi mereka sekarang dalam mode panik karena memasuki berbagai industri untuk mengurangi ketergantungan mereka pada BTS.
Bagaimana menurut kalian?***